FPKB Jateng Lantang Suarakan Kenaikan Insentif Guru Ngaji

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Tengah mendesak pemerintah untuk meningkatkan insentif guru madrasah diniyah dan guru-guru pondok pesantren.


Ketua FPKB DPRD Jateng Sarif Abdillah mengatakan, guru madrasah dan Ponpes sangat berperan penting dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia di provinsi ini.

"Atas dasar itu keberadaan mereka harus mendapat apresiasi. Salah satunya dengan meningkatkan insentif bagi mereka," ujarnya.

Sarif menambahkan, langkah awal yang akan ditempuh fraksinya adalah menugaskan para anggotanya untuk membangun komunikasi bersama eksekutif.

"Selanjutnya merumuskan mekanisme lebih lanjut dan mengawalnya secara serius," tegasnya.

Sarif melanjutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, jumlah santri di Jawa Tengah mencapai 507.853 orang.

"Ini merupakan jumlah yang cukup besar dalam menentukan tingkat indeks pembangunan manusia (IPM) dan angka partisipasi kasar (APK) Jawa Tengah. Dari angka ini pasti ada peran-peran besar dari para guru yang ada," sebutnya.

Sarif menegaskan, guru ngaji merupakan garda terdepan pembangunan karakter anak indonesia. Sejatinya dari guru ngaji inilah karakter generasi penerus bangsa  dapat memahami dan mengerti nilai awal sesuatu yang benar maupun salah secara utuh dan menyeluruh.

"Norma etika dan tata krama juga dibentuk dari madrasah dan Ponpes ini," jelasnya.

Pendidikan karakter dan nilai-nilai nasionalisme, jelas Sarif, saat ini mutlak menjadi prioritas dalam membangun SDM. Sehingga generasi ke depan benar-benar menjadi generasi yang tidak hanya menguasai aspek kognitif saja.

"Aspek afektif, psycomotorik, juga harus mendapatkan perhatian dari negara," tandasnya.