Galang Dana Korban Gempa NTB, Sikap Amran Patut Ditiru Pejabat Lain

Aksi cepat Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam merespons musibah gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menggalang dana dan menyumbangkan setahun gajinya mendapat apresiasi.


Anggota Komisi II DPR Firman Soebagyo menilai langkah Amran patut ditiru pejabat negara lain.

"Itu menunjukkan sikap kepedulian luar biasa Mentan pada masyarakat yang tertimpa musibah. Kalau hal ini dilakukan para pejabat lain,  saya kira bisa jadi budaya yang baik," puji politisi Partai Golkar ini saat dihubungi, Selasa (7/8).

Menurut Firman, langkah Amran yang menyumbangkan setahun gajinya merupakan sikap sangat langka di kalangan pejabat. Memang banyak pejabat yang menyumbang, tapi jumlahnya tidak sebesar itu. Namun, Amran tak ragu melakukannya.

"Ini contoh pejabat yang baik. Kan banyak juga pejabat yang berlatar pengusaha, sudah mapan, tapi tidak pernah mau (ikut menyumbang). Saya kira ini patut dicermati. Banyak yang mampu tetapi tidak mau. Ada yang mampu tapi pura-pura tidak tahu. Nah, Pak Mentan ini mampu, tahu, dan mau. Ini jarang sekali terjadi pada pejabat-pejabat sekarang," katanya.

Dia pun yakin, yang dilakukan Amran itu bukan untuk popularitas. Sebab, Amran bukan tipikal yang ingin populer. Yang dilakukannya murni panggilan hati. Terlebih, di masa lalu, Amran pernah merasakan terkena musibah besar.

"Itu kan panggilan hati dan tidak semua orang mau melakukan itu," imbuh Firman.

Sebelumnya, Senin kemarin lusa, Amran memprakarsai acara 'Peduli Gempa NTB' yang digelar di Gedung Kementan. Acara itu dihadiri tokoh dari PBNU, MUI, Banser GP Anshor, petani, pengusaha, dan para pegawai Kementan.

Amran mengajak semua pihak yang hadir bersatu dan menyisihkan pendapatannya gunn membantu korban bencana alam di NTB. Hasilnya luar biasa. Hanya dalam waktu tiga jam, terkumpul sumbangan sebesar Rp10 miliar lebih. Ada juga bantuan berupa bahan makanan, maupun hewan ternak.

Amran sendiri dengan spontan menyumbangkan satu tahun gajinya untuk para korban gempang bumi NTB. Amran merasa terpanggil, karena tahu betul rasanya menjadi korban bencana.