Ganjar Pranowo Unggul di Survei Indikator Politik Indonesia

Bakal calon presiden 2024, Ganjar Pranowo
Bakal calon presiden 2024, Ganjar Pranowo

Direktur Eksekutif lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan bakal calon presiden 2024 Ganjar Pranowo unggul dalam beberapa simulasi survei capres terbaru. Meski dalam simulasi head to head kalah dengan bacapres Prabowo Subijanto, tapi tren elektabilitas Ganjar terus mengalami kenaikan.


"Meski Ganjar di berbagai macam pertanyaan dan simulasi capres tiga nama unggul, tapi dalam simulasi dua nama Ganjar disalip Prabowo Subianto,” kata Burhanudin, Sabtu (30/9).

Hasil survei Indokator menjelaskan, dalam simulasi tiga nama, Ganjar unggul dengan elektabilitas 37,4 persen. Sementara Prabowo tingkat elektabilitasnya 33 persen dan Anies Baswedan cuma 21,5 persen. Tapi dalam simulasi head to head, tingkat elektabilitas Ganjar mencapai 41,2 persen sedangkan Prabowo 45,3 persen.

Burhan menjelaskan, keunggulan Prabowo dalam simulasi head to head itu diraih berkat limpahan suara pendukung Anies Baswedan. Dengan asumsi Anies tidak lolos pada putaran ke dua.

Dia juga menjelaskan, kemungkinan terjadinya perubahan masih sangat besar. Apalagi, keunggulan Prabowo masih dalam margin error dan masih juga terdapat masa mengambang.

“Meski masih dalam margin of error. Tapi masih ada masa mengambang 13,6 persen. Siapapun yang mampu menarik suara swing votters petanya akan berubah,” kata dia.

Swing votters itu, lanjut Burhan, bisa didefinisikan melalui dua pengukuran. Pertama mereka yang sudah punya pilihan tapi bisa pindah ke lain hati. Kedua adalah mereka belum menentukan pilihan.

“Ini ada 13-an persen yang belum menentukan pilihan. Jika digabung, dua pengukuran itu sangat besar potensi terjadinya perubahan. Apalagi Pilpres masih empat sampai lima bulan ke depan. Apalagi selisihnya cuma empat persen antara Ganjar dan Prabowo,” kata Burhan.

Tapi, menurut Burhan lebih menarik untuk disimak adalah tren elektabilitas Ganjar dan Prabowo. Meski sempat unggul dan terpaut jauh dari Ganjar pada tahun 2021, elektabilitas Prabowo justru kian merosot. Berbanding terbalik dengan elektabilitas Ganjar terus naik, meskipun sempat mengalami penurunan drastis.

“Pak Prabowo melawan head to head melawan Ganjar unggul bahkan sampai akhir 2022, meskipun trennya turun. Tapi Ganjar pelan tapi pasti menyalip. Kemudian head to head dia mulai mengungguli Prabowo sampai akhir 2022 dan awal 2023. Tapi ada insiden PDIP dan Ganjar melakukan gol bunuh diri. Sementara Prabowo naik. Tapi keunggulan Prabowo melawan Ganjar mengalami penipisan dalam beberapa bulan terakhir,” kata dia.