Aksi cium tangan yang dilakukan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa dimaknai banyak hal.
- Matangkan Program, Andika-Hendi Temui Dubes Inggris
- KPU Wonogiri Gelar Peluncuran Tahapan Pilkada
- Fahri Sentil Jokowi Yang Terkesan Tidak Paham Tugas Presiden
Baca Juga
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai bahwa aksi itu bisa dimaknai bahwa Gatot Nurmantyo memang tengah melakukan penghormatan kepada SBY.
Penghormatan dilakukan karena SBY merupakan senior di militer dan juga presiden yang mengangkatnya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Itu memang bisa dimaknai sebagai penghormatan kepada senior," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/6).
Namun demikian, dia juga memaknai bahwa ada hal lain di balik kesantunan yang diperlihatkan Gatot. Kata dia, Gatot tengah berharap banyak kepada SBY agar memberikan tiket pilpres.
Bisa juga di balik kesantunan itu ada harapan semoga dapat tiket," sambungnya.
Gatot mulai cemas mengingat hingga kini tidak mendapat tiket. Sementara para petinggi partai, sambungnya, telah memiliki calon sendiri yang akan diusung.
Wajar Gatot harap-harap cemas, waktu bergerak dan dia belum punya tiket," sambung pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi).
Gatot, sambungnya, semakin cemas lantaran Ketua Umum Prabowo Subianto dengan menggelar pertemuan dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais di Mekah, Arab Saudi.
Wajar dia kini deg-degan," tukasnya.
- Sambut Pilgub Jateng 2024, Eko Suwarni Minta Restu Ulama Kharismatik Mbah Lepo
- Cuek Kisruh Banteng Vs Celeng, DPC PDIP Salatiga Disibukkan Rekrutmen Anggota Satgas
- Hendi Pastikan Ganjar Menang Spektakuler di Semarang pada Pilpres 2024