Rumah merupakan tempat terbaik untuk memulai banyak hal, termasuk gaya
hidup yang bersih dan sehat.
- Tetap Cantik dengan Riasan Instan dari Wardah
- Keseruan Belanja Daring di Bulan Ramadhan Kembali Hadir
- Al Fath Muslim Lifestyle Apresiasi Lima Wanita Tangguh di Semarang
Baca Juga
Rumah merupakan tempat terbaik untuk memulai banyak hal, termasuk gaya hidup yang bersih dan sehat.
Terlebih, pandemi Covid-19 yang masih menjadi ancaman nyata saat ini, membuat banyak orang menjadi semakin sadar akan pentingnya memiliki hunian yang sehat dan hijau.
"Sebetulnya, sebelum pandemi Covid-19 terjadi, kami arsitek yang sudah memiliki sertifikasi green professional, serta banyak profesional lainnya yang melakukan sosialisasi mengenai apa itu bangunan hijau (green building), namun memang dengan adanya pandemi, masyarakat semakin menyadari," kata arsitek dan ahli tata ruang Sigit Kusumawijaya dalam program Bincang Sehat bertajuk "Tata Ruang Rumah Sesuai Adaptasi Kebiasaan Kehidupan Baru" yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (30/4).
Dia menjelaskan, rumah hijau atau green building/green house memiliki orientasi yang nyata untuk merealisasikan visi hidup yang sehat.
Dengan demikian, sambungnya, rumah hijau akan berdampak langsung dalam menjaga kesehatan penghuninya serta menekan potensi penularan penyakit, termasuk Covid-19.
Secara garis besar, jelas Sigit, rumah dengan konsep hijau memiliki beberapa hal yang perlu jadi perhatian utama, di antaranya adalah sirkulasi udara yang baik, asupan sinar matahari yang cukup serta resapan air yang baik.
"Karena virus ini sulit hilang. Hal yang perlu kita lakukan adalah sosialisasikan gaya hidup sehat, termasuk dalam menata rumah dan bangunan. Dengan penataan rumah yang baik, kita akan bisa beradaptasi dengan situasi saat ini," paparnya.
Terlebih, kata Sigit, jika menegok kembali pada filosofinya, konsep bangunan hijau mengedepankan tiga elemen utama, yakni profit, planet dan people.
"Dengan demikian, rumah hijau memberikan manfaat secara ekonomi dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan, serta menjamin kesehatan dan kesejahteraan penghuni dalam beraktivitas di dalam bangunan," terang Sigit.
Dia juga merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kualitas lingkungan di dalam bangunan hijau itu lebih baik dari bangunan konvensional.
"Penelitian menunjukkan peghuni bangunan hijau merasa lebih nyaman dan produktivitas pun meningkat. Selain itu, bangunan hijau juga mampu mengurangi potensi penyakit yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan, seperti asma dan tentu saja Covid-19," jelasnya.
- Pantes Galllery Bidik Kawasan Baru di Semarang
- SANS Hotel Dinaungi RedDoorz Hadir di Kota Semarang
- Hotel iBis Semarang Simpang Lima Ajak Tamu dan Warga Sekitar Jadi Pendonor Sukarela