Geger Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Batang berakhir dengan islah atau kesepakatan damai. Ancaman pelatih, atlet hingga orangtua mundur urung dilakukan.
- Polisi Hentikan Pengendara Kendaraan Bermotor Saat Detik Detik Proklamasi
- Pembagian 3500 Paket Sembako Presiden Berjalan Lancar
- Posko Pasar Sehat, Relaksasi Di Saat PPKM Level 4
Baca Juga
Islah atau kesepakatan damai berlangsung di mess Atlet FPTI, Hutan Kota Rajawali (HKR). Diikuti atlet, orangtua, ketua FPTI Batang Bekti Mastiadji, Ketua KONI Batang Soetadi, dan Kepala Disparpora Batang Yarsono.
"Hari ini kegiatan suatu islah namanya, itu pertemuan bersama, seperti kita ketahui bersama beberapa waktu lalu itu ada permasalahan sedikit di FPTI. Permasalahan FPTI setelah ini sudah selesai," kata Kepala Disparpora, Yarsono di lokasi, Selasa (23/1).
Ia mengatakan, islah merupakan hal ditunggu para atlet sebab, para atlet menunggu kepastian.
Yarsono berharap, saat masalah sudah selesai, para atlet bisa melaksanakan kegiatan mulai dari latihan atau aktivitas lainnya mendukung cabang olahraga panjat tebing.
"Kami selaku pengampu di bidang keolahragaan, menyambut baik kegiatan islah ini. Setelah ini selesai ya sudah selesai," ujarnya.
Ketua FPTI Batang, Bekti Mastiadji menyebut, perlu sejumlah komponen untuk kemajuan panjat tebing yaitu KONI, FPTI, Atlet, orangtua, dan masyarakat.
Ia menyebut, saat ini panjat tebing Batang punya satu atlet nominasi Olimpiade di Paris Kiromal katibin. Lalu atlet difokuskan untuk olimpiade setelah Paris yaitu Reyrinta.
"Kami mempunyai atlet yang akan difokuskan untuk PON yang di Aceh kalau gak salah. Lalu ada sembilan atlet binaan FPTI, kemudian ada 42 atlet kecil kecil," ujarnya.
Ketua KONI Batang, Soetadi menyebut permasalah di FPTI adalah miskomunikasi internal. Ia pun menjawab sejumlah permasalahan yang mengemuka.
Ia menyebut masalah pemotongan bonus atlet FPTI tidak ada. Lalu, diakui pengurus KONI juga menjadi pengurus cabor. Hal itu terjadi di semua kabupaten/ kota.
"Lalu pengurus KONI ngarengkep (merangkap) di cabor, saat rakor di provinsi Jateng itu hampir di semua kabupaten kota itu sama. Namun demikian kami sebagai KONI mengacu pada anggaran dasar, gak boleh ya sudah, kita keluar malah enteng. Tapi Kita tetap intens untuk olahraga," ujarnya.
- Penuhi Pakan Satwa, TSTJ Open Donasi Dengan Menjual T-Shirt
- Lurah Kauman Bantah Terima Retribusi Pedagang Jalan Wahid Hasyim
- Polres Kebumen Gencarkan Operasi Knalpot Brong