Dukung upaya pemerintah pusat untuk membantu menurunkan angka stunting di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Karanganyar gelar sosialisasi terkait stunting di Aula SMK Negeri Jatipuro Karanganyar.
- Gerai Vaksinasi Presisi Polres Karanganyar Diserbu Masyarakat
- DKK Solo Sisir Warga Belum Vaksinasi Covid-19
- HIV Bukan AIDS, Namun Stigma Oleh Masyarakat Jauh Lebih Berbahaya
Baca Juga
Acara diikuti sebanyak 317 siswa putri SMK Jatipuro. Mereka diberikan pemahaman terkait bahaya stunting, juga memberikan materi tentang HIV / AIDS bagaimana pencegahan penyebarannya.
Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto sampaikan sosialisasi tentang Stunting ini dilakukan sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk berperan serta dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan SMK Negeri Jatipuro yang mensupport program pemerintah kabupaten Karanganyar dalam usaha penurunan angka stunting di Karanganyar khususnya," ucap Rober Christanto, Kamis (23/2).
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Jatipuro, Sri Eka Lelana sampaikan kegiatan ini diharapkan bisa memberikan bekal kepada remaja putri selalu menjaga kesehatannya melalui pembiasaan hidup yang sehat dan baik. Termasuk juga menghindarkan diri dari pergaulan bebas yang bisa merugikan diri sendiri.
SMK Jatipuro adalah salah satu sekolah yang peduli akan kesehatan siswi-siswinya agar tidak mengalami kekurangan darah, dengan rutin memberikan “Pil Cantik” yang diminum setiap bulan sekali.
"Manfaat tablet tambah darah yang rutin diberikan untuk mengurangi anemia. Pemberian pil pintar ini sudah dilakukan 2 kali yang dilaksanakan pada program Jumat Sehat setiap bulan sekali," jelasnya.
Sementara itu dr Novia Dwi Ernawati dari Komunitas Pejuang Social Community(PSC) menambahkan agar pertumbuhan remaja tidak terjadi stunting maka perlu asupan gizi yang sesuai dengan masa pertumbuhannya. Karena mencegah stunting itu penting untuk masa depan anak bangsa.
"Jangan mengkomsumsi makanan yang mengandung MSG dan tidak boleh makan dan minum makan cepat saji ( fast Food)," pesannya.
- Kabupaten Batang Masih Kekurangan Dokter Umum
- DPRD Kota Semarang Dorong Pemkot Siapkan Antisipasi Heptitis Misterius
- Dinkes Semarang Fasilitasi Swab Bagi Peserta Tes PPPK