Dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab menjadi tanda pemerintah mulai mendekati dengan ulama menjelang Pemilu 2019.
- Prabowo: Jika Ada Orang Lain Yang Ditentukan, Saya Siap Mendukung
- Andika-Hendi Siapkan Modal Kesempatan Bagi UMKM Masukkan Barang
- KPI dan Puluhan Ormas Perempuan Salatiga Desak Disahkannya RUU PKS
Baca Juga
Begitu penilaian Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Menurutnya langkah SP3 Rizieq lantaran pemerintah menyadari kasus tersebut dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Karena ini memasuki tahun politik, pemerintah mencoba berbaik kepada ulama. Mungkin saja, semua serba mungkin di tahun politik," ujar Riza saat menghadiri open house di kediaman Oesman Sapta Odang, Jakarta, Sabtu (16/6).
Lebih lanjut Riza menjelaskan sejak awal pihaknya telah menyampaikan saran kepada pemerintah untuk memperlakukan ulama dengan baik.
Menurutnya peran para ulama dalam rangka menjaga kerukunan, keumatan dan kebangsaan selama ini sangat besar. Bahkan hal tersebut sudah dilakukan sejak masa kemerdekaan RI.
"Ini menjadi pertanyaan, kenapa banyak terjadi di era Pak Jokowi. Pada era-era sebelumnya tidak ada. Misalnya pada era Bu Mega, Gus Dur, Pak SBY, kan tidak ada," tutur dia.
Riza menambahkan kasus ini menjadi pelajaran agar kedepannya pemerintah lebih mengedepankan tabayyun, dan tidak mengulangi kriminalisasi terhadap ulama.
"Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi upaya apapun yang dilakukan pemerintah terkait kriminalisasi terhadap ulama," ujarnya.
- Dukung Jokowi Dua Periode, Santri Alaska Dzikir Di Depan Istana Negara
- Ganjar dan Romo Magnis Bahas Kemerosotan Etiks Demokrasi
- Ada Dua Nama Dapat Surat Tugas, Golkar Sebut Tidak Ada Perpecahan