Koalisi Partai Pendukung Joko Widodo harus mewanti-wati tingginya suara paslon yang diusung koalisi Gerindra Cs.
- Raih Simpati Warga Jepara, Relawan Witiarso Gelar Aksi Jumat Berkah
- FKSB Dorong Pilkada Bersih Tanpa Kejahatan dan Kecurangan
- Mantan Hakim MK: Masa Jabatan Wapres Tidak Bisa Ditafsirkan Lagi
Baca Juga
Meski di Jawa Barat kubu pendukung Jokowi menang namun tingginya suara Sudradjat-Syaikhu (Asyik) dan Sudirman Said di Jawa Tengah harus diantisipasi.
Politisi Golkar Firman Soebagyo mengakui hal itu. Menurutnya tingginya calon yang diusung Prabowo Subianto harus diwaspadai menjelang Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Karena perhelatan politik di Pilkada dengan di Pileg dan Pilpres 2019 mendatang sangat berbeda.
Di luar dugaan, suara Sudirman Said-Ida Fauziah di Jateng dan Sudradjat-Syaikhu di Jabar melonjak signifikan tidak seperti hasil survei," ujar politisi Golkar Firman Soebagyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat, (29/6).
Lebih lanjut Firman menilai melonjaknya suara paslon yang diusung Prabowo dikarenakan efek Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu serta kasus korupsi KTP-El yang menjalar ke PDIP.
Menurutnya Ahok efek pada Pilkada DKI Jakarta dan kasus KTP-el masih menjadi sesuatu yang harus diwaspadai oleh para parpol pengusung Jokowi. Termasuk Golkar.
Firman menanbahkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kasus KTP- el dan masalah petani di Jateng bisa terus dikapitalisasi oleh lawan Jokowi sebagai celah.
"Posisi ini yang harus diwaspadai, kalau ini dikapitalisasi terus maka bisa berbahaya buat suara Pak Jokowi di Pilpres nanti," pungkasnya.
- Theo Litaay: Identifikasi Faktor Konflik Cegah Eskalasi dan Ciptakan Perdamaian
- KPK Punya Data Pejabat BUMN Yang Mau Diperiksa Kasus Pembangunan PLTU Riau-1
- Lima Kriteria Cawapres Jokowi Yang Akan Terpilih