Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta jajarannya menyiapkan strategi alternatif terkait proses vaksinasi di Bulan Ramadan.
- Lakukan Percepatan Vaksinasi, DKK Kota Semarang, Kodim Dan Polrestabes Sambangi Tiap Kelurahan
- Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan: Gunakan DBHCHT 2025 Untuk Premi BPJS
- Datangi Desa Terpencil, BPJS Kesehatan Keliling Layani Langsung Para Peserta JKN
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta jajarannya menyiapkan strategi alternatif terkait proses vaksinasi di Bulan Ramadan.
Menurutnya, meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memutuskan bahwa vaksinasi saat ramadhan diperbolehkan, namun ia tetap menyiapkan antisipasi.
Dia menjelaskan, vaksinasi dapat dilakukan usai berbuka puasa atau usai Shalat Tarawih. Dia ingin agar cara alternatif tersebut dapat dilakukan di beberapa lokasi.
"Untuk mengantisipasi, barangkali di beberapa tempat bisa dilakukan. Atau barangkali ada yang disuntik terus ndredeg (gemetar) dan semaput (pingsan), kita siapkan beberapa skenario. Tapi intinya MUI sudah menyampaikan nggak papa (vaksinasi saat puasa)," kata Ganjar, Minggu (21/3).
Disinggung terkait proses vaksinasi di Jateng, Ganjar mengatakan semua berjalan lancar. Intinya, Jawa Tengah siap melaksanakan vaksinasi selama jatah vaksin aman.
"Kita tinggal nunggu datangnya vaksin saja, kalau tidak salah hari ini datang. Meski begitu, jumlahnya tidak terlalu banyak," ucapnya.
Ganjar menyebutkan, pemerintah pusat berencana dropping vaksin dalam jumlah besar pada kisaran Mei-Juli nanti. Saat itulah lanjut dia, program vaksinasi dapat dikebut.
"Nanti kita gaspol, tentu prioritas saat ini adalah lansia, pelayan publik termasuk guru karena program pembelajaran tatap muka segera digelar. Saya minta guru harus diprioritaskan mendapat vaksinasi," pungkasnya.
- Optimalkan Program JKN, BPJS Kesehatan Perkuat Sinergi dengan Pemprov Jawa Tengah
- UDD PMI Purbalingga Gelar Donor Darah Massal di Tiga Lokasi
- Jubir Vaksinasi Kemenkes: Vaksinasi Booster Masih Menyasar Lansia