Penggunaan sumur bor untuk pengisian kolam renang Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat milik Pemkab Batang meresahkan warga sekitar. Sejumlah warga mengaku sumurnya surut bahkan kadang kering.
- Kapolres Wonogiri ‘Lulus’ Ujian Praktik SIM
- Sumbangan ASN Salatiga Untuk Tanggap Covid-19 Capai Rp 561 Juta
- Polresta Solo Terjunkan 796 Personil Amankan Kegiatan di Solo
Baca Juga
"Iya bener (sumur surut). Lha ini saya saja belum mandi. Sejak ada sumur bor kolam renang (THR Kramat), sumur jadi sat (surut)," kata Darikun (60), Warga Dracik Kuncen, RT 5 RW 1, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, Senin (11/7) sore.
Ia mengatakan tidak hanya dirinya, tapi banyak warga lain yang bernasib sama. Dalam radius 100 meter dari THR Kramat, banyak warga yang sumurnya sat.
"Paling parah Minggu lalu. Sumur saya sat selama 10 hari. Akhirnya kalau mandi ke sungai. Capek kalau ke sungai terus," katanya.
Ia mengatakan kedalaman sumurnya mencapai tujuh meter. Tapi saat ini lebih sering surut.
Darikun bercerita bahwa pihak RT hingga kelurahan sudah berulangkali protes. Namun, hingga kini tidak ada tindakan.
Warga lainnya, Temu (45) menambahkan setiap kali THR Kramat mengisi kolam renang, pasti sumurnya langsung kering. Alhasil, ia pun memilih mengisi bak mandi ketika pihak kolam renang tidka mengisi air.
"Sumur saya paling dalamnya 4 meter. Ada airnya kalau pas kolam renang gak ngisi. Tapi itu juga naiknya lama," keluhnya.
Mbak Temu, sapaan akrabnya, mengatakan sebelum kolam renang membuat sumur bor, tidak pernah ada kejadian air sumur surut.
Ia minta warga difasilitasi agar air bisa tercukupim Misalnya pihak kolam renang menyediakan tandon untuk warga.
"Sekalian dialirkan ke warga pas ngisi kolam renang. Atau Kami dikasih meteran gapapa wis. Atau bikinkan sumur yang dalem, biar warga bisa nimba sendiri kalau butuh air," ujarnya.
Disparpora
Kepala Disparpora Batang, Yarsono mengatakan keluhan itu sebagai bahan evaluasinya. Ia juga meminta maaf atas ketidak nyamanan warga sekitar kolam THR kramat.
Ia menjelaskan THR Kramat memiliki sumur bor sedalam 80 meter yang dibangun tahun 2017. Air itu digunakan untuk pengisian kolam renang.
"Namun, kolam renang mengalami kerusakan. Pada pertengahan Juni 2022 dilakukan perbaikan kolam yang besar. Sehingga menyebabkan pengisian air dilakukan siang dan malam hari," jelasnya.
Mantan Camat Bawang itu menyebut kebocoran juga terjadi di kolam anak sehingga air berkurang dan harus diisi.
"Sehingga mungkin menyebabkan berdampak pada debit air di lingkungan warga," tuturnya.
Saat ini perbaikan kolam besar sudah selesai dilaksanakan. Berikutnya, perbaikan akan dilakukan di kolam renang anak.
"Solusi yang kami lakukan pengisian air kolam akan dilakukan pada siang hari saja. Untuk malam hari tidak akan dilakukan pengisian air kolam. Sehingga debit air sumur warga bisa tercukupi," ungkapnya.
- Ratusan Pelajar Dibantu Biaya Pendidikan dari Baznas Kota Magelang
- Resmikan Renovasi Sekolah Kristen, Bupati Banyumas Minta IT Harus Dikuasai
- Pj Sekda: Visi Misi Paslon Cabup-Cawabup Batang Harus Sesuai RPJMD, Ini Alasannya