Hadapi Keluhan Pedagang, Pemkot Semarang akan Fasilitasi Pedagang yang Terusir dari Johar Utara

Polemik penataan pedagang Pasar Johar belum usai. Kini pedagang Johar Utara yang merasa terbuang dan mendapatkan tempat di Shopping Center Johar (SCJ) akan difasilitasi oleh Pemkot Semarang.


Hal ini diputuskan usai pedagang melakukan audiensi beberapa waktu lalu dengan Wali Kota Semarang karena merasa tidak terima sebanyak 70 pedagang asli Johar Utara merasa terusir dan harus mendapat tempat di SCJ.

Usai audiensi, Walikota Semarang meminta kepada Dinas Perdagangan, Sekda Kota Semarang dan Asisten II untuk melakukan evaluasi terkait dengan penataan tersebut.

"Kemarin hasil audiensi ada beberapa keluhan, misalnya kecewa dari hasil pengundian, mendapatkan lapak di lantai atas dan nasib pedagang yang masih tinggal di MAJT serta pedagang yang terlempar ke SCJ," kata Asisten II Administrasi Perekonomian, Pembangunan Dan Kesejahteraan Rakyat, Widoyono, Jumat (15/10).

Hasil audiensi, lanjut Widoyono, misalnya pedagang yang masih berjualan di relokasi MAJT yakni pedagang grosir, untuk smenetara akan tetap menempati Relokasi yang kontraknya akan diperpanjang oleh Pemkot pada tahun depan. 

Sedangkan keluhan pedagang yang punya lebih dari satu lapak, kebijakan saat ini pedagang hanya satu lapak pun telah disetujui.

"Yang grosiran ini akan kami kontrakan lagi, sementara untuk undian kemarin-kemarin Disdag sudah menjelaskan ke ketua kelompok. Mungkin informasinya belum sampai ke bawah, jadi harus dilakukan sosialisasi lagi," ungkapnya.

Disinggung terkait pedagang yang merasa terusir dari Johar Utara, ataupun tempat lama berjualan khususnya di Utara yang jumlahnya sekitar 70 pedagang dan mendapatkan undian di SCJ, nantinya pedagang yang belum mendapatkan lapak minimal satu lapak akan difasilitasi dan dicarikan ditempat yang sudah siap, yakni Johar Utara, Tengah, Selatan dan Kanjengan.

"Arahan Pak Wali, nanti akan dicarikan tempat di Johar Utara, Tengah, Selatan ataupun Kanjengan, meskipun yang tadinya kios mendapatkan los. Ini khusus yang nggak dapat, tahu-tahunya dapat di SCJ," tuturnya.

Sementara terkait dengan pedagang dari luar Johar Utara seperti Yaik dan Pasar Murah (PM) yang mendapat lapak di Johar Utara, pihaknya mengatakan bahwa temuan tersebut memang ada, tapi jumlahnya tidak banyak. 

"Ini karena luas dan mempertimbangkan zonasi, memang ada namun tidak banyak," jelasnya.

Sesuai arahan Wali Kota, Widoyono menyampaikan sebanyak 3.802 pedagang yang sudah teregistrasi, diakomodir di empat blok yang sudah siap dan alun-alun bawah. Pemkot meminta pedagang yang sudah mendapatkan tempat diharapkan bisa menempati lapak yang sudah disediakan.

"Kita harap bisa masuk, nanti ketahuan ada yang kosong atau gimana dan akan dilakukan undian tahap dua. di SCJ ini targetnya Desember lelang, April bisa ditempati dan akan ditata dulu jumlah kios berapa, pancakan berapa, los ataupun DT," tandasnya.

Senada, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo, berharap pedagang yang sudah mendapatkan lokasi dan yang tidak ada masalah bisa segera pindah ke Pasar Johar. Jika ada kekurangan nantinya Pemkot pasti akan melakukan penyelesaian. 

"Intinya masuk dulu, ditata dulu, kalau ada kekurangan nanti pasti akan diselesaikan," tambahnya.