Hadiri Forum Rektor Indonesia, Rektor UKSW Siap Jawab Tantangan Presiden 

Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mengikuti Pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Selasa (16/1).
Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mengikuti Pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Selasa (16/1).

Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menyatakan siap menjawab tantangan dari Presiden Joko Widodo.


Hal ini diungkap Intiyas usai mengikuti acara Pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia (FRI), Selasa (16/1). Sebelumnya, kegiatan Forum Rektor Indonesia tahun ini diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), berlangsung dua hari, Senin-Selasa (15-16/01/2024).

Kegiatan mengusung tema "Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan SDM Unggul, Inovatif, dan Adaptif Menuju Indonesia Emas 2045" itu diikuti sekitar 700 (tujuh ratus) rektor dari perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia.

Dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, pertemuan para rektor kali ini memiliki beberapa agenda, antara lain Pelantikan Ketua FRI Periode 2023-2024 oleh Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Periode 2023-2025 dan Serah Terima Jabatan dari Ketua FRI 2022-2023 kepada Ketua FRI Periode 2023-2024.

Lebih jauh Prof. Dr. Intiyas, S.E. M.Si, Ak., menyampaikan bahwa salah satu visi UKSW adalah menjadi entrepreneurship research university. Dalam hal ini, ia menekankan bahwa hasil riset kolaborasi mahasiswa dan dosen harus bisa berdampak bagi pembangunan bangsa yang berkelanjutan.

“UKSW akan memasukkan tema riset nasional yang selaras dengan kebutuhan bangsa. Kita sudah memiliki konsorsium fakultas yang bisa menghasilkan riset dan inovasi,” tegas Rektor Intiyas.

UKSW dengan kurikulum talenta unggul membuka lebar kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk berkolaborasi melakukan riset dan juga berkreasi yang sifatnya tidak hanya ilmiah. Kolaborasi ini juga dapat dilakukan untuk menciptakan sebuah produk yang menjawab kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat.

"Kita sedang merancang fakultas untuk memiliki life laboratory seperti desa atau daerah tertentu yang memiliki permasalahan atau kebutuhan spesifik. Disitulah konsorsium fakultas bisa melakukan riset sistematis dan mendapatkan solusi secara bertahap," imbuh Rektor Intiyas.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo membuka secara langsung acara tersebut secara resmi dengan melakukan pemukulan gong. Turut hadir dalam acara ini adalah Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, S.E.

Presiden Joko Widodo menyebut perguruan tinggi mempunyai peran yang strategis untuk menciptakan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas, yang kuat fisik, mental dan moralnya, serta inovatif. Di sisi lain, perguruan tinggi juga mempunyai tugas sebagai lembaga riset dan melakukan inovasi untuk memecahkan persoalan di bangsa ini.

Di akhir sambutannya, Presiden Joko Widodo juga mengajak para rektor dan perguruan tinggi untuk menguatkan kolaborasi dan bersinergi untuk menghasilkan solusi-solusi bagi kemajuan bangsa.

Dalam acara ini, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, S.E., menyampaikan paparannya tentang arah kebijakan negara dalam konteks investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan. Turut hadir pula Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU., Asean Eng.