Hani Falasifah dan Asyharudin Yusuf Raih Gelar Mas Mbak Batang 2021

Hani Falasifah (21) warga Kecamayan Banyuputih dan Asyharudin Yusuf (22), warga Kecamatan Subah, berhasil menyabet gelar Mas Mbak Batang 2021.


Keduanya menjadi juara 1 dalam ajang pemilihan Duta Wisata Kabupayen Batang tersebut.

"Jadi juara satu alhamdulillah selalu disyukuri. Tanggung jawabnya lebih besar dan nukan dijadikan untuk bersenang-senang," kata Hani yang menjadi Mbak Batang 2021, Sabtu (18/9) dini hari.

Mahasiswi Universitas Negeri Semarang itu berujar bahwa motivasi mengikuti ajang duta wisata itu adalah untuk belajar lebih banyak.

Sebelumnya, ia juga pernah mengikuti ajang Duwis kampusnya.

Baginya, even Mas Mbak Batang punya skala yang lebih luas.

Asyharudin Yusuf (22) yang terpilih menjadi Mas Batang 2021 mengaku tidak menyangka bisa menang.

"Saya pernah mengikuti ajang ini pada 2016 (saat SMA), tapi belum berprestasi. Saya ingin membuktikan pada diri sendiri, ingin tahu sejauh mana ((berkembang) setelah empat tahun belajar," jelas pemuda asal Kecamatan Subah itu.

Mahasiswa Universitas Diponegoro itu mengatakan dengan bergabung menjadi Duta Wisata, maka bisa berkontribusi pada tanah kelahirannya.

Hal itulah yang menjadi motivasinya mengikuti kembali ajang duwis Batang 2021.

"Bersama teman paguyuban, saya ingin mempromosikan wisata Batang," tuturnya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan even mas Mbak Batang tidak hanya soal kecantikan tapi juga inner beauty.

Ia berharap para pemenang bisa menjadi tauladan dan contoh dalam hal-hal berkenaan dengan budaya seni dan pendidikan.

"Harapan saya jadi Duta Covid-19 yang memberi edukasi, minimal pada generasi milenial," ujar politisi partai Golkar itu.

Wihaji juga mengucapkan selamat pada para pemenang Mas Mbak Batang 2021.

Ia juga berharap para pemenang bisa mempromosikan pariwisata Kabupaten Batang.

"Inovasi-inovasi yang mereka ungkapkan juga bisa untuk program promosi pariwisata di Dinparpora," katanya.

Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinparpora), Wahyu Budi Santoso menjelaskan bahwa pihaknya sempat mengundur grand final.

Semula, jadwal Grand Final pada tanggal 17 Juli 2021, tapi karena PPKM darurat, acara itu diundur.

"Ada yang beda tahun ini adalah penyelenggaraan lebih milenial. Contohnya para peserta membuat vlog dan video karya mereka," jelasnya.

Wahyu berharap pemenang ajang Mas Mbak Batang 2021 bisa turut mempromosikan pariwisata di Batang.

Bahkan jika memungkinkan, masing-masing dari mereka mempromosikan melalui berbagai platform media sosial (medsos).

"Mungkin mereka dengan kreatifitas mereka, bisa membuat semacam vlog untuk mempromosikan wisata Batang, bahkan bisa buat karya yang dilirik luar negeri. Bisa mencontoh video-video yang bagus, caranya Amati Cermati dan Tiru," katanya.

Ia juga menjamin kesehatan para peserta grandfinal itu. Sebelum naik panggung, para finalis mengikuti tes PCR.