Hantu-hantu bergentayangan di TPS 7, Kelurahan Randusari, Semarang. Mereka menampakkan diri pada ratusan Warga sekitar yang hendak menggunakan hak pilih di TPS tersebut. Tidak cukup menampakkan diri saja, hantu-hantu tersebut juga turut melayani warga untuk menyoblos.
- Pernyataan Sikap Mahasiswa UNS Terkait Situasi Politik Jelang Pemilu 2024
- Sah! PKB-PDI Perjuangan Koalisi di Batang, Pasangan Fauzi Fallas- Ahmad Ridwan Siap Tarung di Pilkada 2024
- PKS Salatiga Targetkan 6 kursi legislatif DPRD Kota Salatiga
Baca Juga
Hantu-hantu itu bukanlah hantu betulan. Mereka adalah Panitia Pemungutan Suara yang mengenakan kostum saat bertugas. Hal itu menjadi sangat menarik perhatian warga untuk datang ke TPS. Berbagai properti seperti, keranda, makam, dan tulang belulang juga digunakan untuk menambah kesan seram di TPS yang terletak di tengah komplek makam Bergota itu.
Di depan pintu masuk, warga disambut dengan dua prajurit yang membawa tombak. Saat mendaftar, warga juga dilayani oleh dua sosok Kuntilanak. Bahkan saat hendak mengambil surat suara, Genderuwo sudah menunggu para warga. Tak berhenti di situ, saat hendak menyoblos, warga juga harus didampingi oleh sosok pocong dengan wajah seram.
Ketua PPS 7, Krisyanto, menerangkan jika hal itu mereka lakukan supaya menarik minat warga yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurutnya, ide tersebut muncul karena lokasi TPS yang berada di tengah komplek makam.
Jadi biar menarik, kami bikin instalasi semacam ini. Jadi, warga tidak lagi memikirkan persaingan saat menyoblos. Ini murni kreatif panitia, agar warga terhibur dengan hal baru," kata dia, Rabu (27/6).
Krisyanto berharap, dengan ide semacam ini dapat menarik 340 warga yang terdaftar. Dia juga mengatakan kalau keunikan TPSnya membuat sejumlah pejabat publik datang untuk meninjau langsung.
Tadi ada Kapolda Jateng, Inspektur Jenderal Condro Kirono, Pangdam IV Diponegoro Mayjend TNI Wuryanto serta Ketua KPU Jateng Joko Purnomo. Tadi Wakil Walikota, Hevearita Gunarti Rahayu juga datang meninjau," katanya.
Slamet Suyono, salah satu warga yang mencoblos di TPS 7 mengaku, cukup senang dengan kreatifitas TPS tempatnya menggunakan hak pilih. Meski memakai konsep horor, ia dan keluarganya justru cukup terhibur.
"Tidak takut sama sekali. Justru malah jadi hiburan sekaligus menggunakan hak pilih, " ujar Slamet.
- Bacalon Wabub dan Cawabub Dari PDI-P Karanganyar Paparkan Visi dan Misi
- Pulang Umroh, Gus Yassin Langsung Nyoblos di Sarang
- Pastikan Logistik Aman, KPU Demak Gelar FGD Bersama Forkopimda