Hari Wayang Dunia, ISI Gelar 37 Pertunjukan Dengan 38 Dalang

Memperingati Hari Wayang Dunia, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar pertunjukan wayang secara maraton selama 4 hari, mulai 6-9 Nopember 2018. Ada 37 pertunjukan wayang berbagai jenis, dengan melibatkan 38 dalang, tiga diantaranya dalang cilik.


Pembukaan dilaksanakan Selasa (6/11) malam oleh Direktur Kesenian Kemdikbud RI, Dr. Restu Gunawan, didampingi REKTOR ISI Surakarta Dr.  Guntur M.Hum, di Pendapa Ageng Joyokusumo Kampus ISI Surakarta.

Ini tahun keempat ISI menggelar peringatan Hari Wayang Dunia, sejak ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003 sebagai ‘warisan budaya tak benda’, dengan tema Gebyar Wayang Jagad Mendalang," kata Guntur.

Hari pertama disebut malemmidodareni menyajikan pertunjukan Wayang Kulit Ruwatan sukerto oleh dalang kondang Ki Manteb Sudarsono dengan lakon Murwokolo. Dilanjutkan hingga hari Jumat (9/11) menyajikan pertunjukan wayang berbagai jenis.

Yakni Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang Purwo Gaya Surakarta, Wayang Purwo Gaya Jogjakarta, Wayang Purwo Gaya Jawa Timuran, Wayang Banjar, Wayang Jawa Timuran, Wayang Dupara, Wayang Parwa Bali, Wayang Golek, Wayang Kancil, Wayang Santri, Wayang Wahyu, Wayang Perjuangan, Wayang Krucil, Wayang Kolaborasi dan Wayang Nebus Kembar Mayang.

Ada tiga dalang cilik yang ikut tampil, yakni Alatarik Mu’amar Zidan Alfaro, Dimas Wijayasena dan Galar Pamayang. Ada dua venue yang digunakan untuk pertunjukan wayang, di Pendapa Ageng Joyokusumo dan Teater Besar Gendon Humardani.

Rektor juga menambakan, kegitan ini  dapat digunakan untuk menambah cakrawala tentang kebhinekaan wayang di Indonesia, juga untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya nilai nilai kehidupan yang tersirat di dalam seni pewayangan.

Merangkai peringatan Hari Wayang Dunia, ISI juga menggelar berbagai kegiatan, antara lain lomba menggambar wayang, Ruwatan masal, pameran seni rupa, pameran wayang wayang lawas dan buku wayang.

Penutupan akan dilakukan orasi budaya oleh H. Mohammad Syakirun alias Kirun dan pertunjukan wayang kaloborasi oleh dalang Ki Begug Purnomosidhi," imbuhnya.