Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kecewa melihat ruang menyusui (laktasi) di kelurahan Sampangan Gajahmungkur tidak layak. Hal tersebut terungkap saat Hendi panggilan akrab Wali Kota itu melakukan sidak awal masuk kerja, Kamis (21/6/2018).
- Sah, 229 Kades Di Wonosobo Terima SK perpanjangan Dua Tahun Jadi Delapan Tahun
- Polres Tegal Kawal Ketat Keamanan Wilayah Dan Logistik Pilkada 2024
- Pemkot Semarang Upayakan Pembuatan Perda Larangan Perdagangan Daging Anjing
Baca Juga
"Kalau ruang laktasi (ruang menyusui) ya harus yang bersih, jangan malah seperti gudang," tutur Hendi kepada Supono, Lurah Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang.
Supono pun hanya terdiam tanpa menjawab keluhan Wali Kota Semarang tersebut. Hendi, terlihat geleng-geleng kepala melihat kondisi ruang laktasi yang dianggapnya tak layak itu.
Kantor Kelurahan Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang itu sendiri menjadi salah satu tempat yang disidak oleh Hendi pada hari pertama kerja pasca libur Hari Raya Idul Fitri. Dan ruang laktasi menjadi salah satu tempat yang dicek Wali Kota Semarang itu karena dianggap penting sebagai penunjang pelayanan kepada masyarakat.
Adapun tersedianya ruang laktasi di kantor kelurahan tersebut sebagai fasilitas pendukung pelayanan didorong Hendi untuk ada pada setiap kantor pelayanan di Kota Semarang. Upaya tersebut menjadi salah satu program Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan standarisasi pelayanan.
Selain ruang laktasi, bagi masyarakat yang akan mengurus keperluan di kantor Kelurahan itu juga terlihat dapat mengambil sendiri minuman gratis yang disediakan dalam sebuah kulkas.
"Mulai tahun lalu kantor-kantor Kelurahan di Kota Semarang kita buat standarisasinya, mulai dari kebersihannya sampai fasilitas-fasilitas penunjang pelayanannya, sehingga kondisi yang seperti ini menjadi catatan penting," jelas Hendi.
"Jangan sampai renovasi kantor dengan segala fasilitasnya yang diupayakan menjadi sia-sia karena tidak dijaga dengan baik," sambungnya.
Disamping mengecek kondisi kantor-kantor pelayanan Pemerintah Kota Semarang, di hari pertama masuk kerja usai libur lebaran, dirinya juga mengecek daftar kehadiran pegawai. Dan di Kelurahan Sampangan itu Hendi tidak mendapati adanya pegawai yang tidak masuk kerja di hari pertama pasca libur Lebaran ini.
"Ini kan memang sudah menjadi rutinitas tahunan, setiap setelah libur panjang, pasti dilakukan sidak untuk mengecek kehadiran seluruh pegawai, tapi menurut saya yang terpenting adalah kualitasnya, bukan kuantitasnya," tutur Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan itu.
"Jadi percuma juga kalau masuk semua, tapi pelayanannya masih setengah-setengah," pungkasnya.
- Pemkab Magelang-BSSN Jalin Kerja Sama Pemanfaatan Sertifikat Elektronik
- Kualitas PAM Tirtayasa Pekalongan Buruk, Emak-emak di Pekalongan Tolak Bayar Tagihan hingga Ancam Demo
- Pesan Masrofi ke Amalia dan Wakhid Jumali : Prioritaskan Desa Ratamba