Pasca penangkapan pelaku pemukulan terhadap seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kepolisian untuk memproses sesuai hukum yang berlaku.
- Kapolres Grobogan akan Sikat Penambang Liar di Grobogan
- Kantor Balai Desa Panunggalan Purbalingga Dibobol Pencuri
- Batal Diperiksa KPK, Tersangka Robin Pattuju Dapat Perpanjangan Penahanan 30 Hari
Baca Juga
"Kita sudah koordinasi dengan kepolisian untuk memproses hukum pelaku. Hal ini supaya menjadi shock therapy bagi seluruh pihak untuk tidak bertindak arogan, terkhusus kepada tenaga medis yang sedang bertugas," terang Wali Kota Semarang, Minggu (12/4/2020).
Apalagi lanjut Hendi, panggilan akrab Wali Kota, terjadinya pemukulan tersebut bermula dari diingatkannya pelaku untuk menggunakan masker, yang saat ini memang wajib untuk setiap orang di tengah wabah virus corona.
"Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut, dimana saat ini tenaga medis adalah menjadi garda terdepan dalam penanganan virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, khususnya Kota Semarang," tambah Hendi.
Lebih jauh Hendi mengaku sangat prihatin dengan tindakan tidak terpuji tersebut. Menurutnya, semua harus mematuhi aturan yang ada, kalau diminta jaga jarak harus jaga jarak, kalau diminta pakai masker, harus pakai masker.
"Dalam kesempatan ini, kami ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Semarang akan besarnya pengorbanan tenaga medis dalam situasi saat ini. Tenaga medis ini berjuang luar biasa, berkorban tenaga, berkorban pikiran, juga nyawa. Mereka bahkan harus terpisah dari keluarganya sementara waktu, karena adanya potensi penyebaran COVID-19 yang sangat cepat," terang Hendi.
"Menuruti apa yang disarankan dan diminta oleh para tenaga medis adalah salah satu cara menghargai jerih payah mereka, sehingga harus diikuti," tambahnya.
Di sisi lain, dirinya pun menyampaikan permohonan maaf kepada para tenaga medis di Indonesia atas perlakuan tidak terpuji yang dilakukan salah satu oknum warga Kota Semarang itu.
"Buat kawan - kawan medis, kami atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Semarang memohon maaf adanya arogansi oknum yang terjadi. Kami berharap kawan - kawan tenaga medis tetap semangat, bangsa ini membutuhkan upaya kawan - kawan dalam penanangan COVID-19, mudah-mudan kedepannya ada hal baik yang kita dapatkan bersama," tekannya.
- Kenal Via Facebook, Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan
- Melawan Saat akan Ditangkap, Pimpinan KKB Toni Tabuni Tewas Ditembak
- Ditreskrimsus Polda Jatim Bongkar Pemalsuan MinyakKita di Surabaya dan Sampang