Hidup Sebatang Kara di Rumah Rusak, Nenek Kaswiyah Dievakuasi ke Panti

Prosea evakuasi Nenek Kaswiyah ke Panti Jompo. Foto : Bakti Buwono
Prosea evakuasi Nenek Kaswiyah ke Panti Jompo. Foto : Bakti Buwono

Kaswiyah (79) hidup sebatang kara. Rumahnya di Desa Karangmalang, Brebes, tak layak huni. Pemprov Jateng pun langsung memberikan bantuan.


Kepala Dinas Sosial Jateng, Imam Maskur, mengatakan Pj Gubernur Nana Sudjana memerintahkan assessment. Itu setelah mendengar kondisi Kaswiyah.

“Kami sudah tindaklanjuti. Petugas Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok menjemputnya. Sekarang dia di panti kami,” kata Imam dalam keterangannya, Rabu (10/1).

Timnya juga memberi Kaswiyah uang tunai. Hasil assessment sementara, Kaswiyah asli Desa Karangmalang. Dia merantau ke Jakarta sejak muda. Kembali ke Brebes setelah suaminya meninggal.

Kaswiyah tidak punya KTP. Di Jakarta, dia tidak urus kartu kependudukan. Beberapa tahun terakhir, dia sakit.

“Dia tidak punya KTP dari Desa Karangmalang. Jadi, tidak dapat bantuan sosial, PKH atau BPNT. Cuma sekali dapat Rp 900 ribu saat covid-19. Itu saja,” jelas Imam.

Kaswiyah tinggal di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok sampai sehat. Nanti dia bisa pilih. Mau kembali ke rumah atau tetap di panti.

Kalau mau kembali ke rumah, Pemprov Jateng akan bantu perbaiki rumahnya. Rumahnya sekarang tidak layak huni.

Pemprov Jateng juga beri uang tunai Rp 1.110.000 untuk tiga bulan. Pemerintah juga akan urus KTP-nya. Agar dia bisa dapat Kartu Jateng Sejahtera (KJS).

“Sementara ini kami bantu dari UPZ Dinas Sosial. Kalau dia sudah punya KTP, kami masukkan ke bantuan sosial Jateng. Yaitu KJS, tiap bulan Rp 370 ribu. Dia layak dapat KJS. Dia sudah nonproduktif dan sakit,” katanya.

Imam berterima kasih kepada media. Media memberi informasi tentang Kaswiyah. Dengan itu, pemerintah bisa bantu. Sebab, tidak ada laporan tentang dia.

Imam juga mengimbau masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, kabupaten. Kalau ada kasus serupa, segera tindak.

“Kalau Pemkab tidak bisa bantu, laporkan ke kami. Kami di Pemprov Jateng ada bantuan untuk perorangan dan keluarga yang tidak produktif,” katanya.