Hilal Tidak Terlihat, Warga Demak Puasa Sesuai Pemerintah

Ketua PCNU Demak bersama Rois Syuriah meneropong hilal didampingi Kabag Kesra Demak dan Ketua Tim Rukyatul Hilal. Nungki/Dok.RMOLJateng
Ketua PCNU Demak bersama Rois Syuriah meneropong hilal didampingi Kabag Kesra Demak dan Ketua Tim Rukyatul Hilal. Nungki/Dok.RMOLJateng

Walau hilal dipastikan tidak terlihat di Demak, namun pelaksanaan rukyatul hilal tetap dilaksanakan sesuai dengan program PCNU Demak, di Pantai Istambul, Karangtengah, Demak, Minggu (9/3).

"Jadi menurut hisab dari Tim PCNU hilal tidak dapat dilihat pada hari ini, karena ketinggian hilal ada di 0 derajat, padahal minimal ketinggian di 3 derajat," terang Ketua PCNU KH Aminudin, usai pelaksaan ruwiyatul hilal kepada RMOLJateng.

Kendati selama bertahun - tahun hilal tidak dapat dilihat di Demak, namun rukyatul hilal harus dilaksanakan karena merupakan perintah dari agama.

"Pelaksaan ini sesuai perintah agama, bahwa jika mendekati 1 Ramadhan atau 29 Sya'ban untuk melihat hilal, ada hilal tidak? Kalo ada hilal, berarti besok puasa kalau tidak ada berarti besok masih kita sempurnakan untuk 30 hari bulan Sya'ban," terangnya.

Selanjutnya pihaknha akan melaporkan hasil dari rukyatul hilal sebagai sumber untuk pelaksanaan sidang Isbat. Ia pun memastikan bahwa PCNU Demak akan mengikuti penetapan hasil dari sidang Isbat.

"Dan menurut ruwiyah hari ini, maka besok masih 30 Sya'ban, sehingga puasa akan dilaksanakan mulai hari Selasa (12/3), besok," ucapnya.

Sementara itu Sekda Demak, Ahkmad Sugiharto, selaku perwakilan dari Bupati dalam pelaksanaan ruwiyatul hillal meminta masyarakat untuk menerima perbedaan terkait perbedaan 1 Ramadhan.

"Saya harap perbedaan ini sebagai keindahan untuk menjaga toleransi. Pemerintah memolikiBperan sentral dengan menyelenggarakan sidang isbat, di mana nanti keputusan apapun di sidang Isbat kita terima bersama," pungkas Sekda Demak.