Ikhwan Ubaidilah Kembali Pimpin Lindu Aji

Ikhwan Ubaidilah  kembali ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum dalam acara Kongres II Lindu Aji yang digelar di Pemancingan Baron Semarang beberapa waktu dengan menggunakan protokol kesehatan pencegahan covid-19.


Kongres yang dipimpin Nanang Setyono menyatakan bila nama Ikhwan dipilih secara aklamasi dari 23 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan 6 sayap organisasi Lindu Aji se-Jawa Tengah.

Kongres kedua ini kita efektifkan sesuai protokol kesehatan. Alhamdulillah tadi seluruhnya yakni 23 DPC tetap bertahan menjadikan Ikhwan Ubaidillah sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Lindu Aji", kata Nanang usai acara Kongres.

Setelah terpilih kembali memegang kendali Lindu Aji, Ikhwan diberikan waktu selama sepekan untuk menyusun kepengurusan di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Saudara terpilih Ikhwan Ubaidilah kita berikan waktu satu minggu untuk menyusun kepengurusan di DPP. Setelah pengurus terbentuk lengkap, akan dilakukan pelantikan yang mungkin digelar secara virtual", terang Nanang.

Sementara itu, Ikhwan Ubaidilah menyatakan rasa terima kasih kepada seluruh awak organisasi Lindu Aji yang kembali memberikan kepercayaan terhadap dirinya. Menurut Ikhwan, apa yang sudah dilakukannya terhadap Lindu Aji tidak akan berarti apa-apa tanpa andil kerja keras dari seluruh pengurus dan organisasi.

Terima kasih semua atas kepercayaan yang diberikan. Lindu Aji tidak akan besar dan berarti tanpa andil dan kerja keras saudara di pengurus baik DPP dan DPC sampai anggota. Inilah tanggung jawab moril yang harus kita pertahankan untuk membesarkan organisasi", ungkap Ikhwan saat memberikan sambutan.

Dalam sejarah pembentukannya, Lindu Aji dimulai dari sebuah komunitas perkumpulan kaum marginal di Kota Semarang dengan tujuan sosial, yakni memberikan lapangan kerja kepada orang-orang terpinggirkan seperti preman dan mantan napi. Selama beberapa tahun,  Lindu Aji pun kemudian berkembang dengan banyak anggota dan bidang usaha hingga akhirnya disahkan menjadi Ormas pada 2015.