Ikon Catur Wanita Gugat Netflix karena "The Queen's Gambit"

Grandmaster catur Georgia Nona Gaprindashvili, melancarkan gugatan terhadap Netflix karena telah menggambarkan dengan salah profil dirinya dalam salah satu episode dalam serial terkenal 'The Queen's Gambit'.


Kesalahan itu, menurut Gaprindashvili, mengacu pada urutan dalam episode terakhir drama yang mengatakan bahwa ia tidak pernah bermain catur kompetitif dengan laki-laki, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Sementara, pada kenyataannya yang telah dibuktikan dengan dokumen yang ada, Gaprindashvili pada 1968  telah menghadapi setidaknya 59 pemain pria.

Gaprindashvili menuntut kompensasi sebesar 5 juta dolar AS pada Kamis (17/9) karena Netflix telah meremehkan prestasinya sebagai wanita pertama dalam sejarah catur yang mendapat gelar grandmaster.

Ia juga sekaligus juga menyampaikan ketersinggungannya karena Netflix menggambarkannya sebagai pemain Rusia.

Tetapi saksasa streaming itu mengatakan bahwa klaim Gaprindashvili tidak berdasar.

Serial 'The Queen's Gambit demikian populer dan mendapat banyak perhatian. Diadaptasi dari novel 1983 yang ditulis Walter Tevis, The Queen's Gambit berfokus pada pemain catur fiksi bernama Elizabeth Harmon, yang diperankan oleh Anya Taylor-Joy.

Serial ini dirilis tahun lalu, menjadi apa yang digambarkan Netflix sebagai 'seri skrip terbatas terbesar yang pernah ada'.

Dalam serial itu, Elizabeth Harmon digambarkan sebagai sosok cantik, elegan, dan sangat memikat, meskipun ia terkesan dingin.

"Netflix sangat menghormati Nona Gaprindashvili dan kariernya yang terkenal," kata perwakilan Netflix dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Los Angeles Times. "Tetapi kami yakin klaim ini tidak berdasar dan akan membela kasus ini dengan penuh semangat."

Gaprindashvili sangat tidak menyukai bahwa di serial itu ia disebut orang Rusia. Ia adalah orang Georgia, dan di masa lalu Gaprindashvili telah mewakili Uni Soviet dan Georgia dalam kompetisi.

“Netflix menggambarkan Gaprindashvili sebagai orang Rusia, meskipun mengetahui bahwa dia adalah orang Georgia, dan bahwa orang Georgia telah menderita di bawah dominasi Rusia ketika menjadi bagian dari Uni Soviet, dan telah diganggu dan diserang oleh Rusia setelahnya,” bunyi gugatan yang dilayangkan Gaprindashvili.

Gaprindashvili lahir pada tahun 1941 di kota Zugdidi, Georgia. Ia memenangkan Kejuaraan Dunia wanita pada tahun 1962 dan mempertahankan gelarnya dengan sukses sebanyak empat kali.