Indonesia dan Jepang membahas berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan
untuk menangani aktivitas maritim China, baik di Laut China Selatan
maupun Laut China Timur.
- Laporan G7 Dalam Penyusunan Kebijakan Dan Peraturan Perundangan Di Bidang AI
- Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia
- AS Siapkan Hadiah 100 Dolar Bagi Warga yang Disuntik
Baca Juga
Indonesia dan Jepang membahas berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan untuk menangani aktivitas maritim China, baik di Laut China Selatan maupun Laut China Timur.
Dalam pertemuan yang digelar di Tokyo pada Minggu (28/3), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mendesak China untuk menahan diri dari upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut China Selatan dan Timur.
Seperti dilaporkan Kyodo News, keduanya juga menyampaikan keprihatinan atas tindakan China yang menerapkan undang-undang yang memungkinkan penjaga pantainya menembaki kapal yang dianggap menangganggu perairan yang diklaimnya.
Menurut Kishi, mereka juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan mengadakan latihan bersama di Laut China Selatan, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Pembahasan mengenai aktivitas China juga menjadi salah satu agenda dalam pertemuan 2+2 antara Indonesia dan Jepang pada Selasa (30/3). Pertemuan itu dihadiri oleh Prabowo bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kishi bersama Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi. [hen]
- WHO Kekurangan Rp 164 Triliun untuk Tangani Covid-19
- Joe Biden Tuding Vladimir Putin Lakukan Genosida di Ukraina
- Para Pakar Lebih Khawatir dengan Varian Lambda