Ingin Produk Laku, Pelaku UMKM Harus Inovatif Dan Kreatif

Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kendal menyelenggarakan Pelatihan Pengemasan bagi pelaku UMKM Kabupaten Kendal di Aula Gedung PKK Kabupaten Kendal, Selasa(27/11).


Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asli Kendal di pasaran.

Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM, Kabupaten Kendal juga mendorong para pelaku UMKM memberikan inovasi pada kemasan produk mereka.

Kemasan yang dibuat menarik, inovatif dan kreatif dapat memikat para pembeli untuk membeli produk UMKM.

Tak pelak kemasan yang inovatif dan kreatif merupakan satu cara jitu untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasaran.

Kasie Perlindungan UMKM, Wiwid Bekti Nugroho, mengatakan, selama ini para UMKM sering mengalami kendala dalam memperoleh bahan untuk dijadikan kemasan.

Sehingga mereka mengandalkan bahan baku kemasan yang dijual dari wilayah sekitar.

"Kami sedang memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM untuk membuat inovasi kemasan produk. Tidak hanya sekedar memberikan latihan namun juga untuk memberikan link (relasi) yang dapat memberikan bahan kemasan mereka," katanya.

Ia mengatakan para UMKM datang dengan niat untuk meningkatkan daya saing produk mereka dipasaran. Pihaknya hanya memfasilitasi agar peningkatan daya saing itu dapat dicapai.

"Pelatihan pengemasan kali ini lanjutan pelatihan yang sudah diberikan beberapa waktu lalu. Kali ini untuk pengemasannya harus lebih bagus lagi, seperti pengemasan dengan botol atau kaleng dan kemasan yang lebih bagus lagi," jelasnya.

Seorang narasumber acara tersebut, Yuyun, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis dari Universitas Selamat Sri Kendal mengatakan bahwa ketetiban administrasi dan keuangan sangatkah penting dilakukan.

Walaupun usaha kecil, seperti warung makan harus tertib dalam pencatatan keluar masuknya uang. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi perusahaan dan perkembangannya.

"Setiap kegiatan dan pengeluaran harus dicatat dalam pembukuan, termasuk tenaga yang terlibat dalam produksi harus juga dinilai dan dimasukan dalam biaya produksi," pungkasnya.