RMOLJateng- Kebijakan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, terkait dengan adanya Hari AngkutanUmum yang akan dimulai Selasa (8/6) besok memang menuai pro kontra. Ada sebagian masyarakat yang mendukung langkah Walikota yang akrab disapaHendi ini, untuk mengurangi polusi udara dan kepadatan lalu lintas di Kota Semarang. Namun tidak sedikit juga yang kurang setuju karena belum yakin dengan keamanan protokol kesehatan yang diterapkan dalam angkutan umum maupun pengemudi transportasi online.
- Racuni Pacar Gelapnya Pria Ini Dibekuk Polisi
- Operasi Candi Zebra Selama 13 Hari, Tercatat 3.859 Pelanggar Lalin
- Kapolda Jateng Cek Kesiapan Terminal Mangkang Jelang Puncak Arus Mudik
Baca Juga
- Kebijakan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, terkait dengan adanya Hari AngkutanUmum yang akan dimulai Selasa (8/6) besok memang menuai pro kontra. Ada sebagian masyarakat yang mendukung langkah Walikota yang akrab disapaHendi ini, untuk mengurangi polusi udara dan kepadatan lalu lintas di Kota Semarang. Namun tidak sedikit juga yang kurang setuju karena belum yakin dengan keamanan protokol kesehatan yang diterapkan dalam angkutan umum maupun pengemudi transportasi online.
Dari hal ini, Hendi menegaskan jika masyarakat tidak perlu pusing dengan kebijakan tersebut. Hendi tetap memberikan pilihan kepada masyarakat dalam upayanya memperingati Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni lalu.
"Saya harap kebijakan ini jangan terlalu dibuatpusing, tapi di buat simple, jika memang percaya dengan transportasi umum ya tolong di sukseskan program ini, tapi jika belum percaya denganprokes kendaraan umum ya silahkan naik kendaraan pribadi tapi tidak boleh parkir di Balaikota atau kantor pemerintahan lainnya, silahkan parkir di luar itu dengantarifprogresif yang telah ditentukan," tegas Hendi kepada RMOL Jateng, Senin (7/6).
Hendi mengatakan yang perlu diingat dalam pencanangan Hari Angkutan Umum ini adalah kaitannya dengan menjaga lingkungan sekitar dengan mengurangi emisi gas buang yang keluar dari masing-masingkendaraan yang setiap harinya memenuhi jalanan Ibu kota Jawa Tengah ini.
"Kita akan mencoba mengurangi kendaraan pribadi, dengan cara bisa dengan gowes ataumemakaitransportasi umum, ketika kendaraan pribadi tidak digunakan maka akan semakin mengurangi gas emisi atau polusi di Semarang akan berkurang," ungkapnya.
Selain itu, faktor ekonomi dengan meningkatkan kembali penghasilanpekerja angkutan umum yang terseok-seok di masa pandemi, membuat Hendi mengeluarkan kebijakan ini.
"Kami sarankan setiap hari Selasa selama satu bulan ini kita pakai transportasi umum, tujuannya selain dalam rangka peringatanHari Lingkungan Hidup, emisi gas buang akan berkurang, dan bisa membangkitkan teman-teman yang bergerak dibidang transportasiumum yang sedanglesu di masa pandemi sepertiojek konven atau online, atau angkutan umum lainnya, BRT juga kita pakai kebijakan bisa membayar pakai botol plastik," paparnya.
Selain itu, Hendi juga menegaskan, pada hari Selasa juga akan dilaksanakan kegiatan penanaman secara massal yang akan dikoordinir oleh Dinas Lingkungan Hidup di setiap Kantor Kelurahan dan Kecamatan yang ada di Kota Semarang.
"Yang perlu dipahami substansinya adalah Hari Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni kemarin dan Pemkot punya beberapa rencana salah satunya mengurangi emisi gas buang dengancara banyak menanam karena tumbuhanmengeluarkanoksigen dan menyerap karbondioksida." pungkasnya. [sth]
- Polres Wonogiri Serahkan Bantuan Sarana Air Bersih di Desa Paranggupito
- Jelang Masa Jabatan Habis, Rumah Pensiun Jokowi Masih Proses Pembangunan
- Perumahan Tak Kantongi Izin Lengkap Dituding Penyebab Banjir