'Instagramers' Berburu Spot Foto di Rumah Rakyat

Puluhan motor dari beragam komunitas terparkir rapi di Halaman Rumah Rakyat Komplek DPRD Salatiga, Sabtu (15/1).
Puluhan motor dari beragam komunitas terparkir rapi di Halaman Rumah Rakyat Komplek DPRD Salatiga, Sabtu (15/1).

Rumah Rakyat Salatiga yang tak lain berada di Kompleks Gedung DPRD Salatiga, menjadi 'jujugan' Instagramers beragam komunitas hanya sekedar beristirahat melepas penat kala melakukan perjalanan panjang melintasi Kota Salatiga.


Namun, siapa sangka kehadiran beragam komunitas diantaranya sepeda motor mulai tahun lawas hingga teranyar saat ini sampai dengan sekadar kumpulan sepeda ontel dan arisan Mak-mak menjadikan Rumah Rakyat Salatiga titik 'instagramable' yang tak akan dilewatkan jika menginjakkan kaki di Kota Tertoleran se Indonesia ini.

Seperti terlihat di akhir pekan, Sabtu (15/1) ini. Sejak pagi, kawasan Kompleks Gedung DPRD Salatiga berbaris beragam jenis kendaraan roda dua terparkir berjajar rapi.

Tampak, empat komunitas dari Kota Semarang hingga Demak sengaja 'nyasar' ke Kota Salatiga untuk berburu kemolekan Kota dengan slogan Hati Beriman ini.

"Kami dari Semarang, sengaja ke Salatiga. Dan ini sudah ketiga kalinya, kalau datang 'jujugan' pertama Komplek Gedung DPRD Salatiga," ucap Indra (18), salah seorang anggota komunitas Pespa.

Ia menyebut, pemilihan Gedung DPRD Salatiga banyak spot foto yang menggambarkan sejarah. Perpaduan jaman Kemerdekaan dengan kisah klasik berdirinya Salatiga yang merupakan Kota Tertua ke-2 di Indonesia setelah Kota Palembang.

"Bayangin, Kota Salatiga yang menjadi Kota Tertua di Indonesia setelah Kota Palembang memiliki sejarah panjang baik jaman kerajaan atau pun perjuangan Jenderal Soedirman. Saya sendiri baru tahu sejarah panjang ini," ungkap mahasiswa di Perguruan Tinggi (PT) ternama di Semarang itu, bersemangat.

Sebagai informasi, Kota Palembang juga dijuluki "Venice of The East" oleh negara Barat. Kota sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya, yang merupakan kekuatan maritim terbesar se Asia Tenggara yang didirikan pada 16 Juni 682 Masehi.

Sedangkan Kota Salatiga, sebagai Kota Tertua ke-2 di Indonesia sudah ada sejak 24 Juli 750 sebagai wilayah perdikan. Tanah perdikan adalah wilayah tanpa pajak untuk para Ulama di Jawa zaman dulu. 

Pemberian perdikan merupakan hal yang istimewa pada masa itu dan enggak setiap daerah kekuasaan bisa dijadikan daerah Perdikan.

Hal sama disampaikan Rizky (22), warga Klaten mengaku sengaja datang dari arah Selatan sengaja Kota Salatiga setelah mendengar sejumlah cerita dari teman-temannya tentang Komplek Gedung DPRD Salatiga.

"Berbeda dengan daerah lain, di Kompleks ini kalau datang ke Salatiga wajib foto dulu di Gedung DPRD. Beragam sudut menjadi pemandangan bisa dipajang di media sosial," imbuhnya.

Sementara, di berbagai kesempatan Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit merasa bangga Kompleks DPRD Salatiga acap kali menjadi tujuan pertama wisatawan baik manca negara maupun domestik saat datang ke Salatiga.

"Saat ini, kompleks DPRD Salatiga menjadi tujuan wisata andalan. Patung Bung Karno menjadi pelengkap kota memiliki beragam etnis dari seluruh dunia," paparnya.

Dengan semakin berkembangnya tempat wisata Salatiga, ia berharap dapat menambahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menumbuhkan semangat UMKM meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.