Jalur Non Tol Terpantau Padat Imbas Rekayasa One Way

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang telah mencatat adanya peningkatan jumlah kendaraan pemudik yang mulai terasa sejak Selasa (18/4) malam. Peningkatan jumlah kendaraan terjadi baik yang melalui gerbang tol Kalikangkung ataupun jalur non tol atau Pantura.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P. Martanto mengatakan, memang adanya peningkatan jumlah pemudik baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun bus penumpang dari arah Jakarta, Bandung dan lainnya yang menuju kota Semarang dan sekitarnya.

"Kendaraan yang masuk dari jalan tol atau gate Kalikangkung tercatat ada 29.765 kendaraan, dan ada 15.322 kendaraan yang keluar. Sedangkan jalan non tol atau pantura ada 39.166 kendaraan, dan 33.926 kendaraan yang keluar Semarang," kata Endro, Kamis (20/4).

Endro menyebut peningkatan jumlah kendaraan pemudik ini diprediksi akan lebih besar dari tahun sebelumnya, baik dari pintu masuk kalikangkung -krapyak maupun melewati titik perbatasan kota Semarang.

Sementara kondisi kendaraan arus mudik yang melintas di pusat Kota Semarang sendiri, kondisinya masih relatif ramai lancar. "Meski mulai ada peningkatan kendaraan di pusat keramaian seperti jalan pandaranan, mall yang didominasi warga Semarang. Kalau dari luar kota peningkatan ada di jalan tol," tuturnya.

Dishub bersama Satlantas Polrestabes Semarang akan siap melakukan rekayasa lalu lintas sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut dilakukan jika ada kepadatan kendaraan di pusat kota, misalnya jalan pandanaran juga akan kembali diberlakukan untuk dijadikan 4 lajur. Satu lajur digunakan kendaraan yang relatif lebih landai. Dengan menambah traffic light.

“Hal ini untuk mengantisipasi jika ada limpahan kendaraan dari jalan tol yang kondisinya sudah penuh atau imbas masih diterapkan rekayasa lalu lintas one way mudik dari tol cikampek. Kendaraan di tol yang padat akan dialihkan di jalur pantura. Kita sudah siapkan rekayasa jalan," bebernya.