- DPRD Jateng Anggap Masyarakat Perlu Terlibat Pembangunan Daerah
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Ringankan Penyandang Disabilitas, Pemkot Tegal Berikan 45 Alat Bantu
Baca Juga
Semarang - Wali Kota Semarang, yang akrab dipanggil Mbak Ita, memang jagonya kerja. Dia tak kenal lelah dan terus optimalkan kendal birokrasi di Pemerintah Kota Semarang. “Ayo kita semua gas poll, tidak untuk siapa siapa, bukan untuk saya juga tetapi untuk kita semua, untuk kota Semarang,’’ pesannya kepada jajaran Pimpinan OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) di lingkungan Pemkot Semarang, di kantornya Jalan Pemuda 148.
Orang nomor satu di Kota Lunpia ini tak lupa juga menyampaikan era disrupsi ketika digitalisasi menjadi keniscayaan, maka melek IT menjadi sebuah keharusan.
‘’Peran dan kontribusi media sosial sebagai manifestasi nyata era ini (digital-red) luar biasa. Apa pun policy, langkah dan kebijakan penting menyandarkan pada peran media sosial. Tujuannya bukan untuk apa apa, tetapi satu, yakni optimalisasi program, bijakan, dan informasi positif yang lebih utuh,’’ujar Mbak Ita.
Memandang pentingnya peran media sosial (medsos) Pemerintah Kota (Pemkot) menggelar Sosialisasi Pengelolaan Media Siber bagi jajaran OPD di lingkungan Balaikota. Tujuan yang ingin disasar dan menjagi gol strategis adalah menyegarkan, lebih mendalami pernak pernik yang berkaitan dengan dinamika teknologi informasi dengan perkembangan begitu pesat.
Semua Lini Layanan
Acara tersebut dihadiri tidak kurang 229 pengelola media sosial di masing-masing OPD, Kecamatan dan kelurahan. Narasumber yang menjadi mentor untuk menyampaikan materi antara lain, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik, Dian Aryanto serta konten kreator Dani Nugroho.
Jalannya perhelatan berlangsung cukup menarik dan peserta mengikuti penuh antusias mengikuti hal hal yang terkait pembuatan konten aktual, informatif, dan otentik.
Lebih lanjut, Mbak Ita menambahkan, upaya penyebarluasan informasi tersebut perlu dilakukan apalagi di wilayah yang memiliki banyak keunggulan dan potensi seperti wisata, kuliner, dan usaha. “Buatlah konten instagram semenarik mungkin, karena konten yang menarik akan meningkatkan followers. Manfaatkan untuk menjual potensi yang ada di kota Semarang," tuturnya.
Diakui juga oleh mantan Direktur PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT ini), sekarang siapa pun tidak akan bisa mengingkari realitas yang marak dengan istial viral di dunia medsos. Optimalisasi dan pemanfaatan medsos secara tempat menjadi kiat yang dapat menjadi ujung tombak dalam mengcounter berita-berita negatif.
‘’Menghadapi berita hoaks, atau informasi yang tidak tepat yang sengaja diviralkan misalnya, kita perlu cerdas menyikapi. Inilah pentingnya kita mengerti dan tune in dengan era digital,’’ tandasnya.
Sampai ke Tingkat Kelurahan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto, menambahkan optimalisasi media sosial ini perlu dilakukan hingga di tingkat kelurahan guna mengangkat program dan kegiatan yang seksi di wilayah. “Zaman sekarang sudah wajib memanfaatkan medsos untuk unjuk diri hal-hal yang baik mengenai instansi dan wilayah kita. Ini bukan semata pamar, tetapi dalam rangka manfaatkan kemajuan digital ini dengan baik,” terangnya.
Selanjutnya, sebagai pengendali kebijakan teknis di Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Semarang, Soenarto tak lupa menjelaskan layanan publik bernama Savira di nomor whatsapp 0821-9999-6148 yang merupakan Semarang Virtual Assistant.
Hadirnya layanan tersebut menjadi manifestasi bahwa pemerintah pun tanggap dan peduli menyikapi dunia yang berkembang, bergerak secara cepat. Adanya pergerakan cepat di semua bidang dan lini layanan maka mau tidak mau semua komponen juga harus gas poll. ‘
’Saya setuju dan mendukung apa yang disampaikan Bu Wali, dalam memberikan layanan kepada masyarakat memang harus terus dipacu,’’ tambah Sunarto.
- Teknologi Drone Dan AI Untuk Atasi Kejahatan, Kebencanaan, Dan Perkembangan Kota
- Dieng Membeku, Embun Es Pertama Di Akhir April
- DPRD Jateng Dukung Pemerintah Provinsi Libatkan Akademisi Tangani Pengentasan Kemiskinan