Teknologi Drone Dan AI Untuk Atasi Kejahatan, Kebencanaan, Dan Perkembangan Kota

Ilustrasi Drone Untuk Atasi Kejahatan, Kebencanaan, Perkembangan Kota Dan Separatisme. Mavdrones
Ilustrasi Drone Untuk Atasi Kejahatan, Kebencanaan, Perkembangan Kota Dan Separatisme. Mavdrones

Teknologi membuka peluang besar untuk memecahkan berbagai tantangan sosial, mulai dari prediksi bencana alam hingga pengawasan keamanan. Salah satu terobosan signifikan adalah hadirnya Jetson Nano Super dari Nvidia, sebuah perangkat komputasi portabel dengan kekuatan pemrosesan hingga 70 triliun operasi per detik (TOPS) dan konsumsi daya hanya 25 watt.

Dengan performa ini, Jetson Nano Super menjadi otak dari sistem berbasis drone, memproses inference AI (penerapan model terlatih untuk prediksi cepat) - secara mobile dan real-time, bahkan di lingkungan dinamis dan ekstrem.

Melalui integrasi Jetson Nano Super ke dalam drone, kita menghadirkan platform pemantauan udara berkemampuan tinggi, yang mampu memproses data besar secara instan langsung dari lokasi kejadian. Ini sangat vital untuk pengambilan keputusan cepat dan berbasis data, baik untuk keamanan publik, mitigasi bencana, maupun perencanaan kota cerdas.

Menghadapi Premanisme Dan Pembiaran Oleh Aparat

Premanisme, yakni tindakan kekerasan atau pemalakan oleh kelompok tertentu, masih menjadi masalah serius di banyak kota Indonesia.

Sayangnya, pembiaran oleh sebagian aparat memperburuk situasi ini. Drone berbasis AI kini memungkinkan pemantauan real-time terhadap perilaku masyarakat dari udara, mendeteksi anomali perilaku yang mengindikasikan potensi tindak kejahatan.

Dengan sistem pengawasan cerdas yang meliputi kamera optik, kamera termal, dan algoritma deteksi perilaku, masyarakat dapat merasa lebih aman, dan praktik pembiaran aparat dapat diminimalisir melalui transparansi data berbasis udara.

Prediksi Dan Mitigasi Bencana Alam

Teknologi drone juga berperan penting dalam analisis dan prediksi bencana alam seperti longsor dan banjir. Drone yang dilengkapi dengan Synthetic Aperture Radar (SAR) dan computer vision mampu memonitor kondisi tanah, perubahan vegetasi, serta kerentanan lereng secara terus-menerus, mendeteksi tanda-tanda awal potensi bencana sebelum terjadi. Ini membuka peluang bagi pengambilan keputusan cepat dalam evakuasi maupun mitigasi risiko, mengurangi korban jiwa dan kerugian material secara signifikan.

Deteksi Dini Pergerakan OPM Di Daerah Terpencil

Salah satu aplikasi strategis teknologi drone adalah dalam mendeteksi pergerakan kelompok separatis bersenjata, seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM), di medan sulit seperti lereng gunung, hutan lebat, atau terrain bergunung. Drone berbasis SAR (synthetic aperture radar) dan kamera termal mampu mengidentifikasi pergerakan OPM dan mendeteksi keberadaan senjata logam seperti AK-47 atau M-16.

Prof. Josaphat Tetuko, Dekan Fakultas Remote Sensing Universitas Chiba, menjelaskan bahwa kemampuan SAR untuk menembus vegetasi bergantung pengaturan pada frekuensi gelombang: frekuensi lebih rendah dengan panjang gelombang lebih panjang memiliki daya penetrasi lebih dalam.

Dengan pemanfaatan teknologi drone ini, pergerakan mencurigakan dapat diidentifikasi sejak dini, memungkinkan aparat mengintervensi sebelum ancaman berkembang.

Analisis AI yang tertanam di drone juga membantu memetakan pola mobilitas kelompok separatis, mengidentifikasi zona rawan, serta memprediksi lokasi operasi berikutnya. Ini menjadikan upaya pengamanan lebih proaktif dan berbasis intelijen real-time.

 Prediksi Perkembangan Kota Yang Entropis

Selain di bidang keamanan dan kebencanaan, teknologi drone dan analisis AI juga sangat berguna dalam memprediksi perubahan sosial dan tata ruang kota. Melalui pemetaan udara beresolusi tinggi dan analisis spasial berbasis AI, pertumbuhan kota yang tidak terstruktur atau perkembangan kota entropis - dapat diidentifikasi sejak dini dengan penginderaan jauh berdasarkan drone dan satelit.

Dengan informasi ini, pemerintah dapat menyusun rencana pembangunan kota yang lebih teratur, berkelanjutan, dan minim risiko konflik sosial atau degradasi lingkungan. Drone memungkinkan akuisisi data spasial secara berkala dan dinamis, memperkaya dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang.

Dengan mengintegrasikan Jetson Nano Super, drone berbasis AI, dan SAR, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun sistem computational governance yang adaptif. Teknologi ini memberikan peringatan dini, meningkatkan transparansi, mengurangi pembiaran aparat, serta mempercepat respon terhadap ancaman mulai dari premanisme, kebencanaan, hingga separatisme bersenjata.

Masa depan keamanan, ketahanan bencana, dan perencanaan kota cerdas kini semakin bergantung pada adopsi teknologi drone dan AI ini - sebuah langkah penting menuju masyarakat yang lebih aman, teratur, dan berkelanjutan.

*) Tommy Tamtomo, Wakil Ketua/ Kepala Litbang, Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI)*