Jelang Lebaran, Muhammadiyah Minta Mubalig Tidak Ceramah Politik

Segenap umat muslim hendaknya menjadikan puasa dan ibadah Ramadhan serta Idul Fitri sebagai wahana untuk semakin meningkatkan kualitas iman dan taqwa, memperbanyak amal shaleh, memperluas ilmu pengetahuan, serta mengembangkan sikap dan tindakan yang berakhlak mulia.


Begitu seruan yang disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir jelang Idul Fitri 1439, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (13/6).

Baik elite maupun warga diajak untuk menampilkan keteladanan yang baik atau uswah hasanah sehingga kaum muslim di negeri ini menjadi rahmatan lil- ‘alamin," jelasnya.

Selain itu, Muhammadiyah juga menyerukan kepada para khatib dan mubalig untuk menyampaikan khutbah dan ceramah yang berisi ajakan agar umat Islam senantiasa berusaha melanjutkan amal shalih selama bulan Ramadhan secara lebih baik, meningkatkan ketaqwaan dengan berbuat ihsan, meningkatkan soliditas dan solidaritas sosial, serta memelihara kerukunan dan persatuan umat dan bangsa.

Penceramah, sambung Haedar, hendaknya menyampaikan pesan-pesan keislaman yang menyebarkan kedamaian, persaudaraan, kemajuan, dan mencerahkan.

Para khatib dan mubalig hendaknya tidak menjadikan khutbah dan ceramah sebagai ajang kampanye dan propaganda politik praktis serta tidak menyampaikan materi yang berpotensi menimbulkan kontroversi dan disharmoni sosial, politik, dan agama baik intern maupun antar umat beragama," lanjutnya.

Kepada masyarakat, Haedar menyeru agar saling menghormati dan bekerjasama untuk terciptanya suasana ibadah yang tenang, aman, dan tertib.

Masyarakat diimbau untuk  bersilaturrahim dengan saling mengunjungi dan kerelaan memaafkan untuk meningkatkan harmoni, kerukunan, persatuan, dan persaudaraan umat dan bangsa.

Khusus dalam menggunakan media sosial hendaknya warga masyarakat semakin cerdas, dewasa, dan berkeadaban. Gunakan media sosial sebagai ajang silaturahim, peduli dan berbagi, dan mengembangkan pengetahuan, seraya jauhi hal-hal yang menyebabkan kebencian, dusta, dan permusuhan agar kehidupan di masyarakat tetap terjaga dengan damai dan rukun," tukasnya.

Muhammadiyah dipastikan akan merayakan Idul Fitri pada hari Jumat (15/6). Berdasarkan metode yang digunakan Muhammadiyah, hisab hakiki wujudul hilal, ijtimak jelang Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis (14/6) pukul 02:45:53 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta sudah plus 7 derajat lebih 35 menit 20 detik atau dengan kata lain hilal sudah wujud.