Jembatan Sesek Gadingan Mulai Padat, Ribuan Motor Menyeberang

Jembatan Mojo mulai hari ini Senin (26/9/2022) pukul 10.00 wib resmi ditutup total. Akibatnya jalur alternatif penghubung Solo dengan Mojolaban Sukoharjo mulai padat merayap.


Bahkan jembatan sesek yang melintang Sungai Bengawan Solo dari Kampung Sewu dengan Desa Gadingan Mojolaban, mengalami antrian motor hingga 1 km.

Jembatan sesek yang sebelumnya hanya satu jalur kali ini dibuat dua jalur untuk memperlancar arus penyeberangan.

Sugiyono alias Bagong, pengelola jembatan sesek mengatakan pihaknya bersama 20 warga membantu masyarakat yang hendak menyeberang.

"Kalau hari biasa ya ada puluhan, tapi kali ini karena jembatan mojo ditutup jadi ribuan motor. Kami sebisa mungkin membantu masyarakat yang akan menyeberang. Keamanan jembatan juga diperhatikan," ungkap Bagong. 

Jembatan ini beroperasi mulai pukul 03.00 pagi hingga 21.00 malam, meskipun dipasang lampu penerangan namun pengelola memperhatikan keamanan dengan tidak beroperasi malam hari. 

Dalam jasa penyeberangan ini warga yang melintas dikenai biaya Rp 2000, uang tersebut untuk biaya pembuatan jembatan sesek dan memperbaiki jembatan. 

Kapolsek Mojolaban AKP Sutarto mengatakan pihaknya secara berkala memantau dan mengawasi jembatan sesek tersebut.

"Kami pantau dan selalu mengingatkan pengelola agar mengutamakan keselamatan penyeberang. Kalau arus airnya deras atau naik saya minta ditutup untuk keselamatan," kata Tarto ditemui di lokasi jembatan sesek, Senin (26/9/2022).

Dari pantauan di lapangan, jembatan sesek ramai di lintasi penyeberang pada pagi dan sore hari, disaat warga berangkat kerja dan pulang kerja. Sekira pukul 05.00 pagi hingga 09.00 pagi dan  pukul 15.00 hingga 19.00 malam.