Jogo Santri, BI Solo Beri Pelatihan Kemandirian Ekonomi untuk Ponpes

Bank Indonesia secara berkesinambungan mendorong pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) sebagai pertumbuhan ekonomi baru antara lain melalui pendampingan dan bantuan teknis untuk mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren (ponpes).


"Pesantren memiliki peran yang strategis dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah di Indonesia karena tidak hanya menjalankan fungsi pendidikan, tetapi juga menjadi pusat pengembangan ekonomi untuk kemandirian pesantren sekaligus menciptakan wirausaha baru, serta membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama di lingkungan sekitar pesantren." Kata Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, saat pelatihan peningkatan kesuburan tanah untuk pesantren se Solo Raya, Kamis (18/11/2021)

Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Rabu – Jumát , 17-19 Nopember 2021 di Pondok Husnul Khotimah Dukuh Ngledok, Desa Ngemplak, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Program ini dilaksanakan di 4 (empat) sektor utama, yaitu industri makanan halal, sektor pariwisata halal, sektor pertanian dan sektor energi terbarukan. 

Hasil survei yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Solo terhadap pesantren di Solo Raya menunjukkan adanya potensi ekonomi dan kewirausahaan di kalangan ponpes. 

Sekitar 7% ponpes memiliki unit usaha di sektor pertanian, dan potensi ekonomi di sektor pertanian ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri maupun dikembangkan sebagai unit usaha untuk menopang kemandirian ekonomi pesantren.

Salah satu upayanya adalah melalui pelatihan peningkatan kesuburan tanah dengan mengoptimalkan fungsi mikro organisme. Tujuan pelatihan ini adalah mendorong terciptanya sustainable farming yang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya produksi serta menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.

Bank Indonesia Solo memfasilitasi pelatihan perbaikan kesuburan tanah dan pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) dengan mengoptimalkan fungsi mikroorganisme tanah kepada ponpes yang memiliki unit usaha sektor pertanian. 

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas santri tani dalam mengenali lahan dan tanamannya sehingga dapat memberikan nutrisi yang tepat tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem. Konsep pertanian ponpes dengan mengusung tagline ”Santri Jogo Bumi” menjadi kebutuhan untuk menjaga keberlangsungan ekologi. 

Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 21 ponpes se-Solo Raya di bawah koordinasi Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) Solo Raya. Pelatihan ini bekerjasama dengan Komunitas Bunkaination Indonesia di Malang, yaitu komunitas petani yang berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dengang moto “kita jaga bumi, bumi jaga kita”. 

Filosofi ini mengandung makna bahwa pertanian yang menjaga alam akan lebih berkah dan mendapatkan hasil yang optimal.

Pertanian ini mengkampanyekan santri tani mandiri dan tidak bergantung pada produk buatan pabrik. Input produk pertanian dilakukan secara mandiri mulai dari pembuatan pupuk dan pestisida organik. 

Santri Jogo Bumi mendorong pesantren melaksanakan sistem pertanian organik yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman dari hama penyakit sehingga mendukung peningkatan produktivitas tanaman. Selain itu, biaya produksi pertanian menjadi lebih efisien, dan produk menjadi lebih aman dikonsumsi.