Sri Ratu Ubah Citra Lebih Eksklusif

Citra Sri Ratu berubah menjadi lebih eksklusif dengan konsep baru menggabungkan mall, hotel hingga apartemen.


"Nantinya bangunan akan terintegrasi dan diharapkan bisa memberikan manfaat bagi Jateng dan Semarang. Saat ini kita manfaatkan lahan bekas ini menjadi lahan produktif dan bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar," kata Vonny CEO SR Land Properties, Vonny Tresno Santoso, Kamis (18/11). 

Dalam pembangunan mixed use yang sudah dimulai sejak bulan April 2020 ini memiliki nilai total investasi sebesar Rp900 Miliar hingga Rp1 Triliun. 

Vonny menyebut proyek mixed use bisa selesai pada tahun 2021 ini. Namun karena pandemi menerpa dan tidak kunjung usai, mega proyek ini harus mundur dari target awal. 

Pihaknya menyebut pada kuartal pertama tahun 2023, mall ditargetkan sudah beroperasi. Sedangkan untuk Apartemen ditargetkan mulai buka pada kuartal pertama tahun 2024.

"Untuk mall kita akan ikuti perkembangan zaman sekarang kita akan buat lifestyle mall, nanti di kanan kirinya ada resto dan banyak area outdoor, 40 persennya berbentuk resto dan area permainan, dan akan ada bioskop yang levelnya satu tingkat diatas bioskop yang sudah ada di Kota Semarang," bebernya.

Terkait dengan pembangunannya, SR Land sangat memikirkan penggunaan air tanah dalam proyek ini. Pasalnya, mixed use property ini pastinya akan membutuhkan banyak penggunaan air seperti pada hotel dan apartemen. 

"SR Land sudah memikirkan penggunaan air tanah dan  sudah diperhitungkan dan kita ada sumur resapan, kolam resapan yang nanti akan kembali lagi ke tanah airnya," ungkapnya.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu pun mengatakan, pembangunan mixed use property ini diharapkan lebih mengedepankan isu lingkungan termasuk penggunaan air tanah. Tak hanya itu, Ita, sapaan akrabnya, berharap gedung yang dibangung bisa mengusung konsep green building.

"Jangan lupa masalah lingkungan juga harus diperhatikan dalam pembangunan proyek ini, selain itu masalah parkir juga nantinya harus dipikirkan dengan baik, karena kadang ada bangunan tapi lahan parkir tidak disediakan. Diharapkan juga green building, jadi gedung-gedung ini melakukan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan," jelas Ita.