Hasil Pilkada serentak 2018 pada Rabu (27/6) lalu, tidak akan mempengaruhi apapun soal konfigurasi di Pilpres 2019.
- Puluhan Baliho "Batur" Diduga Sengaja Dirusak
- Pengamat: Pilwakot Semarang Rawan Politik Transaksional
- Ketua Umum PBNU Minta Kasus Wadas Tidak Dipolitisasi
Baca Juga
Hal itu ditegaskan pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno.
"Poros dominan tetap Jokowi dan Prabowo," terang Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu malam (30/6).
Sedangkan di luar figur tersebut, Adi mencermati memang ada pergerakan baru yang dilakukan Jusuf Kalla (JK)-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keduanya ditengarai tengah berupaya membentuk poros alternatif.
"Tentu ini kabar bagus. Mengingat JK merupakan elit di Golkar yang bisa mempengaruhi sikap politik Golkar ke depan. Akan sangat menarik jika duet JK-AHY terwujud," tutur direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
- Anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah : Banser Berperan Penting Menjaga Keharmonisan Antar Umat Beragama
- Ahmad Ridwan: Dari Organisasi Kampung ke Pentas Pilkada Kabupaten Batang 2024
- Ketua KPU Salatiga: KPPS Bukan Kompetitor Saksi, Pengawas Dan Saksi Partai