Banyak Menangkan Pilkada, Jokowi Bisa Ambil Cawapres Dari Golkar

Dengan komposisi kemenangan di Pilkada Serentak 2018, bukan mustahil calon pendamping petahana Joko Widodo berasal dari Partai Golkar.


"Kalau mengusung Jokowi maka ini hal yang menggembirakan karena Golkar memiliki basis kekuatan massa yang besar terlihat pada kemenangan Pilkada 2018. Maka bisa saja Jokowi meminang cawapresnya dari Golkar lagi," jelas pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing kepada redaksi, Minggu (1/7).

Menurutnya, berkat memimpin Golkar dengan baik dan sukses di pilkada bisa saja Jokowi mempertimbangkan Airlangga Hartarto, ketum Golkar yang juga menjabat menteri perindustrian sebagai calon wapresnya.

"Siapa wakil yang kuat dan memenangkan pilkada terutama dimenangkan kader internal tentu akan membuat posisi partai itu menjadi kuat. Kemenangan Golkar saat ini tentu menjadi modal besar. Jokowi bisa ambil calon wakil presidennya untuk tingkatkan elektabilitasnya dengan melihat hasil pilkada yang diraih Golkar saat ini" beber Emrus.

Di sisi lain, Airlangga juga diterima semua pihak di berbagai faksi di internal Golkar. Tentu akan membuat Golkar semakin solid dalam menghadapi Pileg dan pilpres 2019 nanti.

"Artinya Airlangga Hartarto memiliki leadership yang kuat, berdiri di antara faksi-fraksi di Golkar. Dan bukan rahasia lagi selama ini ke mana pun Golkar memberikan dukungan capresnya dalam pilpres selalu berujung pada kemenangan," papar Emrus yang juga direktur eksekutif Emrus Corner.

Diketahui, dalam pilkada kali ini, Golkar memenangkan sembilan pemilihan di tingkat provinsi sebanyak 52,94 persen dari 17 pertarungan, 22 dari 39 pemilihan wali kota atau 56,41 persen, dan 48 dari 115 pemilihan bupati atau 41,74 persen.