Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona baru (Covid-19) Achmad Yurianto membantah kabar thermal gun disebut bisa merusak otak. Info ini bergulir bebas di jagat maya dan menjadi bahan pembicaraan hangat warganet.
- Virus LSD Merambah Karanganyar, Dispertan Ingatkan Jaga Kebersihan Kandang dan Beri Pakan Bergizi
- RSUD Salatiga Berkomitmen Meningkatkan Pelayanan
- Proyek USAID Di Indonesia, Apa Yang Akan Terdampak?
Baca Juga
"Akhir-akhir ini kita mendengar tentang pendapat bahwa thermal gun bisa merusak otak. Secara ilmiah berbagai ahli sudah mengatakan bahwa statement itu tidak benar," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Gedung Garaha BNPB, Jakarta Timur, Senin (20/7), dilansir dari Kantor Berita
Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menerangkan, sinar yang dipancarkan thermal gun bukanlah sinar yang bisa merusak tubuh maupun otak.
"Karena thermal gun hanya mengukur dengan pancaran sinar inframerah, yang setiap saat pasti akan dipantulkan ke setiap benda yang ada di tempat kita. Tidak menggunakan sinar laser, tidak menggunakan sinar radioaktif semacam x-ray," terangnya.
Oleh karena itu, Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk tidak percaya terhadap kabar yang menyebut thermal gun bisa merusak otak.
"Berbagai referensi mengatakan statement yang mengatakan (thermal gun) merusak otak ini adalah statement yang salah. Dan ini akan membahayakan semua orang dan justru kontraproduktif untuk mecegah agar penularan tidak terjadi," katanya.
"Oleh karena itu jangan mudah terpengaruh statement yang mengatakan bahwa thermal gun berisi pancaran sinar radioaktif atau sinar laser yang bisa merusak struktur otak kita. Ini tidak benar," tegas Achmad Yurianto. 
- Pemkot Tegal Luncurkan Genting
- Roy Suryo Bicara Rokok Membunuhmu
- DKK Salatiga Edarkan Surat Walikota Cegah DBD dan Chikungunya
