Virus LSD Merambah Karanganyar, Sejumlah sapi di wilayah Gondangrejo terkena virus lumpy skin disease (LSD). Untuk sementara waktu lintas ternak sapi di wilayah kecamatan itu kini di lockdown.
- Kasus DB di Kota Semarang Meningkat, 23 Penderita Meninggal Dunia
- Sekda Akhmad Sugiharto Terpilih Menjabat Ketua PMI Demak
- Ada Tokoh Superhero Marvell di Vaksinasi Anak Kendal
Baca Juga
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Hery Sulistyo sebut pihaknya mendapat laporan itu pada Rabu (11/1) lalu. Ada enam ekor sapi yang kini terjangkit LSD di kawasan tersebut.
Dari pemerintah sendiri juga serius menangani wabah LSD yang sudah merambah ke puluhan kabupaten di Jawa Tengah. Termasuk menerjunkan petugas ke lokasi yang banyak terjangkit.
"Hasil laboratorium Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta menunjukkan virus tersebut sudah menyerang di daerah perbatasan," jelasnya, Sabtu (14/1).
Seperti kawasan Grobogan juga sidah banyak ternak yang terjangkit. Menyebar ke wilayah Sragen dan juga merambah ke Gondangrejo Karanganyar yang merupakan perbatasan Sragen.
"Diketahui enam ekor sapi dewasa di kandang warga, hasil tes lab positif,” paparnya.
Sebelumnya petugas lab Veteriner Yogya sendiri yang melakukan tes acak di wilayah endemis dan perbatasannya. Mengingat penularan virus lumpy skin disease (LSD) menular melalui vektor, seperti gigitan serangga nyamuk, lalat.
"Ciri dari sapi yang terjangkit LSD, kulitnya bentol-bentol, indikasi rusaknya jaringan daging," lanjutnya.
Pihaknya meminta para peternak sapi untuk menjaga kebersihan kandang sapi. Melakukan pengasapan agar serangga mati dan usahakan obat fogging dan asapnya jauh dari pakan ternak.
“Lockdown (ternak) di Gondangrejo jangan sampai ternaknya wira-wiri. Penyakit ini dibawa serangga carrier seperti lalat dan nyamuk," lanjutnya.
Diaamping itu dirinya juga meminta kepada pemerintah supaya seluruh ternak divaksin LSD. Tujuannya untuk mencegah penularan dan memperkuat imun seperti saat vaksinasi PMK juga booster.
Namun karena pasar penjualan hewan ternak masih buka justru memperbesar risiko penularan penyakit lainnya.
“Pasar hewan di Grobogan buka. Ini yang riskan. Sebab, kebanyakan sumbernya penyakit dari sana. Termasuk beberapa wilayah lain termasuk Karanganyar pasar ada pasar hewan yang buka," bebernya.
Untuk meminimalisir penyebaran penyakit LDS, pihaknya menyarankan peternak tidak menjual sapi yang terindikasi sakit.
"Jika terindikasi sakit, diobati dulu, berikan pengobatan modern maupun tradisional. Semua pakan ternak sebaiknya difermentasi, beri pakan bergizi. Biar imun kuat, bisa diberi jamu jahe, kunir, laos dan temu lawak,” pungkasnya.
- DBD Menyerang Grobogan, Warga Minta Fogging
- ODGJ Telanjang Di Lampu Merah Tlogosari, Diamankan Polisi Untuk Perawatan di RSJ
- Ratusan Calhaj Batang Dicek Kesehatan, Fokus Cegah TBC