Kacau!! Alat EDC BRI Bisa Dibobol oleh Eks Agen E Warong di Blora, Begini Kronologinya

Polemik BPNT
Alat EDC milik BRI. (IST)
Alat EDC milik BRI. (IST)

Polemik BPNT di Kabupaten Blora kembali muncul. Yakni pasca pinjam-meminjam alat Electronic Data Capture (EDC) milik bank BRI.


Ternyata, meski sudah bukan bagian E Warong, tetap saja bisa melakukan penggesekan menggunakan EDC milik BRI.

Ditengarai karena sistem yang kacau tersebut membuat EDC milik BRI bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

Kasus ini berawal dari pemilik E Warong yang beralamatkan di Dukuh Nglego Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung. Atas nama Kusrin.

Alat EDC yang dimilikinya dipinjam oleh Muntahar warga Dukuh Gedangbecici, Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung.

Awalnya, Kusrin tidak mengetahui jika alat EDC milik BRI tersebut akan digunakan untuk penggesekan.

“Tidak tahu jika mau digunakan untuk itu,” ujar putra Kusrin, Muhrodi, yang kebetulan menjaga E Warongnya, Senin (22/11/2021).

Usai dipinjamkan ke Mutahar, lalu pihak Kusrin dihubungi oleh BRI jika telah melakukan penggesekan dengan jumlah nominal tertentu. 

“Saya lalu dihubungi pihak BRI, katanya ada penggesekan, saya kaget,” katanya.

Pihaknya pun juga mengkonfirmasi pihak Muntahar, namun belum bisa dihubungi. 

Dikonfirmasi terpisah, Muntahar mengakui jika pihaknya melakukan penggesekan menggunakan alat EDC milik Kusrin.

“Ia benar saya melakukan hal itu (penggesekan),” kata Muntahar.

Namun pihaknya tetap bersikukuh enggan disalahkan sepenuhnya.

Pasalnya, dasar yang ia lakukan tersebut yakni pemutusan sepihak untuk tidak menjadi E Warong penyaalur BPNT oleh BRI.

Diketahui, sebelumnya Muntahar menjadi agen E Warong khusus penyalur BPNT menggunakan nama istrinya yakni Watini.

“Saya melakukan ini (penggesekan) karena diputus sepihak oleh BRI,” ujar Muntahar.

Pihaknya mengaku diputus sepihak menjadi agen E Warong tanpa alasan jelas.

“Saya juga sudah konfirmasi ke BRI tetapi tidak ada surat resmi pemberhentian saya menjadi E Warong, jadi saya pikir melakukan penggesekan tetap boleh wong saya masih E Warong,” katanya.

Sampai sekarang pihak BRI Cabang Blora pun belum bisa dihubungi. Hal ini pun kini menjadi polemik di wilayah Blora bagian selatan. 

Lantaran banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang belum bisa melakukan pencairan lantaran polemik tersebut.