Sejumlah hajatan pernikahan masih ditemukan berlangsung di beberapa titik di Kota Salatiga hingga Minggu (26/6).
- Ingatkan PPKM Darurat, Kapolres Salatiga Borong Nasi Kucing
- Kapolres Jamin Umat Kristiani Rayakan Paskah dengan Damai
- Ketua DPR RI Apresiasi Lomba Nasi Goreng Khas Mbak Ita
Baca Juga
Padahal, Surat Edaran (SE) Wali Kota Salatiga terkait warga menggelar hajatan ditengah lonjakan kasus Covid-19 kembali membuat Kota Hati Beriman ini menjadi zona merah.
Dari pantauan wartawan ini, beberapa titik ditemukan warga masih menggelar hajatan serta acara baik di kediaman pribadi atau di hotel serta resort. Seperti terlihat di Hotel dan Resort di Jalan Jenderal Sudirman Salatiga.
Dengan fakta yang ditemukan wartawan, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit menilai kondisi yang ada saat ini sebuah dilema bagi masyarakat yang akan menggelar hajatan.
"Dari informasi yang saya dapat, hajatan yang digelar meski Surat Edaran (SE) Wali Kota Salatiga tentangan larangan menggelar hajatan sudah jelas diterbitkan, namun izin untuk mempelai dikeluarkan sebelum SE itu terbit. Jadi masih ada toleransi. Memang, ini dilema," kata Dance.
Namun meski istilah toleransi, Politisi PDIP ini meminta aparat penegak di lapangan baik Satpol-PP, Kepolisian dan TNI tetap siaga. Memantau secara ketat di lokasi hajatan sangat perlu dilakukan.
"Jika perlu pangkas tamu undangan yang ada. Pantau pelaksanaan secara ketat," tegasnya.
Sementara, Ketua Komisi A Nono Rahono saat diminta tanggapannya menilai kegiatan hajatan meski dengan embel-embel mematuhi Protkes Covid-19, tak jarang juga memicu penyebaran.
"Jangan salah, adanya hajatan meski mematuhi protokol kesehatan Covid-19 tapi makanan yang disajikan tetap bisa menjadi pemicu," ucap Nono.
Pada akhirnya ia menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi Protkes Covid-19. Meminimalisir kerumunan sangat penting saat ini.
"Ya memang kita susah saat ini, tracingnya dari mana saja. Hajatan sekarang sudah jelas dilarang, kami imbau untuk mengurangi kerumunan," pungkasnya.
- Peresmian Masjid Replika Grand Mosque Sheikh Zayed di Abu Dhabi Mundur, Ini Penyebabnya
- BPK Periksa Belanja Infrastruktur di Kebumen
- Keliling Pasar Wage, Sudaryono Tawarkan Solusi Dari Curhatan Pedagang