- Aksi Tanam Jagung 1 Juta Hektare, Polres Wonogiri Untuk Dukung Ketahanan Pangan Prabowo
- BPKPAD Sukoharjo Terapkan Tarif PBB 0,07% Untuk Lahan Produksi Pangan
- Rekam Jejak Glodok Plaza, Pusat Penjualan Elektronik Jakarta
Baca Juga
Pekalongan - Kota Pekalongan bakal memiliki Kampung Wisata Tempe yang siap menjadi wisata unggulan daerah yakni Kampung Wisata Tempe Kuripan Kertoharjo Pekalongan, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Untuk mendorong perkembangan kampung tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memfasilitasi pembangunan ruang pameran untuk memamerkan produk serta sebagai tempat edukasi juga menggali info seputar produksi tempe
Plt Wali Kota Pekalongan, Salahudin, memonitor pembangunan showroom tersebut pada Rabu siang (20/11). Progresnya sudah mencapai 23%, lama pekerjaan ini 45 hari dan ditargetkan selesai Desember.
"Ini adalah salah satu ikhtiar lewat Dinparbudpora (Dinas Pariwisata, Budaya, Kepemudaan dan Olah Raga - red) dan UPT (Unit Pelaksana Teknis - red) lainnya untuk membuatkan showroom. Showroom tersebut untuk display produk unggulan di daerah sini. Kita berdayakan masyarakat supaya punya daya ekonomi untuk membuat inovasi olahan tempe," terang Salahudin.
Masyarakat Kota Pekalongan atau luar kota datang ke Kota Pekalongan mengunjungi sentra tempe di Kuripan Kertoharjo. "Tempe yang diproduksi dengan hiegenis dan cara sehat dengan berbagai macam produknya," jelasnya.
Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono, menyebutkan jumlah perajin tempe ada 70 orang namun yang masuk jadi anggota paguyuban ada 30-an.
"Jadi sebenarnya kita memfasilitasi informasi dan edukasi di wilayah sini agar ada tempat pengembangan produk tempe. Kalau ada tamu dari luar kota ingin belajar sudah ada tempat dan fasilitas memadai di sini sehingga perajin tempe terus eksis," bebernya.
Sementara itu, salah satu pengrajin tempe Kelurahan Kuripan Kertoharjo Kota Pekalongan, Dzikriyah mengaku ingin meningkatkan penghasilan ibu-ibu di rumah, misalnya dengan mengolah tempe menjadi steik, nugget, egg roll, dan sebagainya agar sisa tempe yang tak terjual tidak mubazir.
"Kami difasilitasi showroom. Alhamdulillah senang dan bangga para perajin tempe mendapat perhatian pemerintah. Ini bisa menjadi wadah informasi agar ke depannya jadi taman edukasi untuk anak PAUD SMP yang ingin belajar membuat tempe," tukasnya.
- Pemkab Rembang Siapkan Rp200 Juta Untuk Sarana Pasar Kreatif Lasem
- Polres Rembang Amankan 45 Unit Motor Curian, Empat Tersangka Dibekuk
- Petugas Gabungan Di Lokasi Longsor Petungkriyono Terkendala Akses Sulit Dan Cuaca Buruk