Tim Bengawan UV Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil meraih juara dua dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCBTN) 2018. Tim UV meraih juara dalam kategori Electric Remote Control di kompetisi yang digelar di Politeknik Negeri Madura, 17-20 November 2018 lalu.
- Ruang Kelas Ambrol Juga Terjadi di SDN Giyombong Kecamatan Bruno
- Masuki Dunia Kerja, Arnaz Motivasi Mahasiswa UIN
- Bupati Rembang Mendukung Penerimaan Murid Baru Yang Obyektif Dan Berkeadilan
Baca Juga
Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCBTN) merupakan kompetisi tahunan yang digelar Kementerian Ristek Dikti.
Ajang ini diikuti oleh 45 tim dari 25 universitas di Indonesia. Ada tiga kategori yang dilombakan, yakni Autonomous Surface Vehicle, Electric Remote Control, dan Full Engine Remote Control.
General Manager Tim Bengawan UV Hanif Rinaldi sebut penilaian dalam kontes ini diantaranya penilaian best design kapal yang disesuaikan dengan tema perlombaan. Dan tema kali ini adalah teknologi kapal cepat untuk mendukung pemanfaatan sumber kekayaan laut Indonesia
"Sedangkan penilaian lainnya adalah bagaimana kecepatan kapal untuk bisa melakukan misi drag dan manuever," jelasnya Minggu (25/11).
Tim Bengawan UV Universitas Sebelas Maret (UNS) memberangkatkan tiga tim yang mengikuti tiga kategori perlombaan. Salah satunya adalah kategori Electric Remote Control. Anggota timya adalah Evan Martono, Rizky Yudha Widya Arjuna, Abdillah Ebriel Lianto, dan Maria Nindy Alif Jodinesa mendesain kapal kendali jarak jauh yang mampu melaju sangat cepat.
"Kapal mereka bernama Mandakini 2," lanjutnya.
Performa Mandakini 2 saat uji kecepatan mampu mencatatkan waktu terbaiknya 13 detik. Dilanjutkan dengan tes manuver, Mandakini 2 mencatatkan waktu terbaiknya 1 menit 15 detik. Hanif juga sampaikan kapal tersebut dibuat menggunakan model monohull dengan bentuk v-hull. Dimana model hull bisa membuat kecepatan kapal lebih memaksimalkan dan mengurangi hambatan saat melakukan manuver.
"Kapal tersebut terbuat dari balsa dan fiber yang memiliki permukaan lebih halus sehingga dapat mengurangi hambatan," jelasnya lebih lanjut.
Evan Martono, pilot Mandakini 2 sampaikan sebagai pendatang baru, pihaknya berupaya maksimal. Persiapan dilakukan sekitar dua tahun. Apalagi perlombaan di tahun ini sangat ketat, banyak sekali kompetitor yang juga bagus dan berasal dari kampus terbaik di Indonesia.
- Hadapi Era Disrupsi, Pemkab Dorong Santri Menjadi Content Creator Profesional
- Ganjar Harap Guru Saat Ini Makin Inovatif dan Kreatif
- Ini Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Dapur Mitra Program MBG