Kapolres Grobogan melarang perguruan silat di kabupaten tersebut menggelar acara dangdutan di tempat terbuka. Kebijakan tersebut diambil menyusul adanya gesekan antarperguruan silat baru-baru ini.
- Polres Sukoharjo Luncurkan Pos Polisi Keliling Sebagai Inovasi Pelayanan Masyarakat
- Rekruitmen Perangkat Desa Suruh Kalang Berbuntut Laporan ke Ombudsman
- Tangkap Pelaku Narkoba, Tiga Prajurit Kopassus Grup 2 Terima Penghargaan Kapolres Sukoharjo
Baca Juga
Perguruan silat juga diimbau agar menggelar kegiatan bersifat keagamaan seperti sholawatan serta pengajian.
"Terkait dengan pelaksanaan kegiatan keramaian, kami sudah bersepakat tidak ada lagi kegiatan hiburan dangdut di tempat terbuka. Kami tidak akan mengeluarkan izin yang ada dangdutnya," ujar Kapolres Grobogan saat Halal Bihalal Pengurus Perguruan Silat di Kampoeng Sawah Krangganharjo (KSK), Toroh, Grobogan, Jumat (12/5).
Kapolres memaparkan, gesekan yang terjadi memang para anggota di tingkat bawah. Diambilnya kebijakan tersebut sebagai konsekuensi anggota perguruan agar mawas diri.
Dia pun meminta agar kejadian tersebut menjadi pelajaran yang berharga.
"Kami juga tidak segan-segan untuk segera menindak tegas pihak-pihak yang mencoba memprovokasi kelompok tertentu berbuat onar di wilayah Grobogan. Ini menjadi pelajaran berharga. Dua-duanya salah. Meski ada tamu, tapi kita punya tanggungjawab besar," lanjutnya.
Sementara itu, Dandim 0717/Grobogan Letkol Arh Muda Setyawan berpesan, agar kerukunan antar perguruan silat tidak hanya di level pimpinan. Namun juga anggota sampai level paling bawah.
"Kita minta agar jangan hanya di atas, tapi di bawah juga habiskan tradisi itu (gesekan). Jangan cari teman untuk cari musuh. Kita kikis yang seperti itu," ujar dia.
Dalam halal bihal tersebut, hadir perwakilan Pagar Nusa, IKSPI (Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia) Kera Sakti, PSHT 16, PSHT 17, PSHW dan Ketua IPSI Grobogan Sintono.
Agus Rianto dari IKSPI Kera Sakti mengakui gesekan terjadi bermula dari halal bihal digelar perguruannya. Dia pun setuju dengan pelarangan kegiatan dangdutan oleh perguruan silat. Sebab kegiatan tersebut biasanya melibatkan massa banyak.
"Kami yang kemarin menggelar halal bihalal, kami pribadi minta maaf. Alangkah baiknya tidak dilaksanakan lagi karena mengundang masalah dan sebagainya," katanya.
- Gibran Cek Gereja Jelang Natal, Pastikan Prokes Diterapkan Antisipasi Penyebaran Covid-19
- 40 Bhiksu Thudong akan Bermalam di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang
- Kapolres Beri Penghargaan Reserse Pengungkap Kasus Upal