Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjelaskan sel dari jaringan kelompok teror Jamaah Ansharut Daullah (JAD) tersebar hampir di seluruh Provinisi di Indonesia.
- IPW Minta Kapolri Pecat Anggota yang Terlibat Penganiayaan di Parkiran Holywings Yogyakarta
- Warga Geger: Janin Bayi Di Kos-Kosan Bangetayu, Tersangka Diamankan Polisi
- Sebanyak 7.154 Narapidana Di Jawa Tengah Terima Remisi Kemerdekaan RI Ke-76
Baca Juga
Untuk itu Ia meminta setiap aparat keamanan dan kepala daerah harus selalu waspada dalam menjaga wilayah.
"Ini perlu diwaspadai. Ada sel aktif dan ada juga tidak aktif," ujar Tito usai video conference di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/6).
Mantan Kapolda Metro Jaya juga memerintahkan para Kapolda membentuk satuan tugas (Satgas) bekerjasama dengan TNI membentuk tim anti teror yang di dalamnya terdapat unsur penyelidikan, penyidikan dan penindakan yang berfungsi untuk membackup kerja Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.
Sehingga semua jaringan yang sebetulnya sudah terpetakan betul-betul dapat termonitor oleh kita," ujar Tito seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Tito tak ingin aksi bom bunuh diri terhadap tiga gereja di Surabaya kembali terjadi. Hal itu disebabkan pengawasan yang kendor lantaran menganggap pelaku teror Dita Oeprianto dan jaringannya merupakan sel yang tidak aktif.
"Belajar dari pengalaman kasus di Surabaya, sel yang sebetulnya sudah termonitor tapi kemudian tim begerak ke yang lain yang sel aktif ternyata, sel yang tidak aktif ini justru melakukan aksi," pungkas Tito.
- Pemprov dan Polda Jateng Bentuk Satgas Puser Bumi Berantas Tambang Ilegal
- Mudah Dicokok Karena Terpantau CCTV Saat Beraksi
- Sepeda Road Bike Hilang Dicuri Bocah, Ditemukan Warga di Dekat Perumahan Wanamukti