Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menilai ada kecenderungan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua kerap dimanfaatkan oleh kelompok politik dengan tujuan menganggu proses Pilkada.
- Pendaftaran Cawalkot Partai Gerindra Salatiga Diprediksi Bakal Diserbu Tokoh Besar
- Ketua DPC PDIP Solo Siap Menangkan Teguh Prakosa dan Bambang Gage
- Pengamat: Daftar DPD RI, Gus Yasin Tetap Bisa Selesaikan Jabatan Wagub Jateng
Baca Juga
Menurut tito selain mengganggu proses Pilkada, mereka juga melakukan intimidasi terhadap masyarakat agar tidak memilih calon tertentu serta menganggu mental aparat agar tidak maksimal dalam melakukan pengamanan.
"Tapi kita tidak akan mundur, tetap kirim pasukan, kalau kurang kita tambah lagi dalam rangka menjamin proses demokrasi berjalan tanpa intimidasi," ujarnya dalam rapat koordinasi pengamanan Pilkada di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6).
Mantan Kapolda Papua ini menilai dirinya sudah paham betul pola dan motif yang dimainkan KKB, salah satunya dengan situasi dan keamanan terganggu maka pilkada tentunya akan ditunda.
"Pernah memang Pilkada di Kabupaten Puncak sampai empat tahun ditunda, kebetulan waktu itu saya Kapolda di sana, kita lakukan dialog sambil penegakan hukum akhirnya berjalan," ujar Tito.
Lebih lanjut jenderal kelahiran Sumatera Selatan itu sudah menidentifikasi siapa saja KKB. Namun ia belum dapat menyimpulkan apakah kelompok kriminal bersenjata itu dimanfaatkan oleh kelompok politik yang berafiliasi oleh petahana atau bukan.
"Belum tahu. Kita tangkap dulu," demikian Tito.
- Ketum PBNU Setuju Jokowi Pilih Mahfud, Ini Alasannya
- Qodari : Sekali Putaran Prabowo-Gibran Bukan Hal Mustahil
- Panggah Susanto : Politik Bukan Soal Perebutan Kekuasaan, Tapi Satukan Tujuan untuk Cita-cita Bersama