Komisi A DPRD Salatiga menemukan fakta saat sidak ke Dinas Kesehatan Kota (DKK) peningkatan kasus Covid-19 di Salatiga disebabkan warga pendatang.
- Sambut 2025, MSIG Life Cairkan Klaim Nasabah Meninggal Dunia Rp752 Miliar
- Pemkab Demak Kembali Raih UHC, 95,94% Penduduk Terdaftar JKN
- Irwan Hidayat: Bukan Menyembuhkan atau Mengobati, Tapi Mencintai...
Baca Juga
Salah satunya pedagang yang beraktivitas di Kota Salatiga sebagai titik pertemuan dari berbagai daerah.
"Kita juga tidak bisa menghambat atau menghalangi arus kedatangan masyarakat dari luar Salatiga," kata Ketua Komisi A DPRD Salatiga Nono Rohana SAg kepada wartawan usai Sidak ke Kantor Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Kamis (17/6).
Tak hanya itu, ungkap dia, faktor lainnya adalah di tengah masyarakat saat ini muncul sebuah stigma bahwa kondisinya sudah mulai biasa. Alhasil, protokol kesehatan Covid-19 menjadi kunci utama masyarakat mulai longgar.
Pihaknya pun memahami jika DKK sifatnya ada kasus akan mengampanyekan.
Hal serupa disampaikan Politisi PDIP Salatiga Dra. Novia Praptiningsih. Ia mendapatkan aduan dari DKK bahwa banyak warga dari luar Salatiga terutama yang bekerja dengan cara laju pulang pergi menjadi pemicu peningkatan kasus positif Covid-19 di Salatiga saat ini.
"Dari DKK tadi juga menyebutkan jika kedatangan pedangan dari luar Salatiga juga menjadi pemicu salah satu meningkatnya kasus Covid-19 di Salatiga. Begitu juga pedangan/ pekerja konfeksi misalnya asal dari luar masuk dalam kondisi OTG dan menularkan ke warga Salatiga," pungkasnya.
Novia berharap, masyarakat Salatiga harus lebih mentaati protokol kesehatan Covid-19. Terutama dalam hal penggunaan masker yang acap kali mulai lalai terhadap penggunaan masker. [hen]
- 200 Tabung Oksigen Dari Singapura Diterima Dinkes Surakarta
- Pelayanan Labkesda Kota Semarang Bisa Diakses Melalui Online
- Dari Total 16.207, Baru 3.000-an Mahasiswa IAIN di Vaksinasi Covid-19 Tahap 2