Keluarga Korban GRO, Pelajar SMK Di Semarang Ditembak Polisi, Sesalkan Seperti Ada Yang Dibuat-Buat Dalam Penyelidikan 

Keluarga GRO (17) Korban Yang Diduga Ditembak Anggota Polisi Saat Tawuran Gangster Mengaku Di Dalam Penyelidikan Seperti Ada Yang Dibuat-Buat. Dokumentasi
Keluarga GRO (17) Korban Yang Diduga Ditembak Anggota Polisi Saat Tawuran Gangster Mengaku Di Dalam Penyelidikan Seperti Ada Yang Dibuat-Buat. Dokumentasi

Semarang - Pihak keluarga korban penembakan diduga terlibat gangster yang meninggal, seorang pelajar SMK di Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17) terus meminta polisi segera menyelesaikan penyelidikan. 


Namun, keluarga juga menyayangkan di dalam penyelidikan seperti ada yang dibuat-buat. Selain itu, pihak keluarga merasa kasus yang dihadapi justru membuat pencemaran nama baik. 

Salah satu perwakilan keluarga korban, seorang paman, mengatakan ada banyak kejanggalan dalam penyelidikan. Pihaknya ingin kelanjutan proses hukum lebih terbuka dan tidak merugikan keluarga korban. 

"Kami berharap pelaku dihukum berat. Sejak awal, kami menemukan cukup banyak bukti-bukti yang tidak sesuai, dijadikan alat penyelidikan. Padahal itu tidak mungkin," terang paman dari korban itu. 

Bagi pihak keluarga, paman dari GRO itu mengaku atas kasus ini keluarga merasa nama baik tercemar. Sehingga, keluarga berharap, setelah ada hasil, pihak-pihak terkait bisa mengembalikan nama baik keluarga korban. 

Khusus hal ini, paman korban sangat menyayangkan keponakannya itu dianggap pelaku gangster. Padahal jelas, menurutnya, dari pihak sekolah pun mengakui, jika Gamma tidak memiliki catatan kenakalan apapun.

Tak ingin lebih panjang lebar, mewakili keluarga, paman korban meminta kepolisian segera mendapatkan hasil penyelidikan yang dilakukan. 

"Semoga segera ya, agar ada hasilnya. Kita dirugikan sekali dan berharap yang terbaik dan sudah berusaha mengikhlaskan. Kami tidak mengharap apa pun, tetapi kami menyayangkan sekali kalau dianggap gangster," tegas Paman dari GRO tersebut.