Kemensos Beri Bantuan Keluarga Korban Sodomi Anak di Batang

Kementerian Sosial Republik Indonesia turun tangan memberi bantuan serta penanganan traumatik 23 korban sodomi Kabupaten Batang. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Joko Tetuko saat ditemui di kantornya.


"Bantuan itu disalurkan melalui Balai Besar Kartini Temanggung. Tidak hanya untuk anak korban sodomi, tapi juga orangtua korban," katanya, Senin (6/2).

Ia menyebut untuk penanganan traumatik, Kemensos mendatangkan psikolog. Lalu, mengajak korban healing serta diberi bantuan peralatan sekolah.

Untuk orangtua, kemensos membantu modal kerja tapi bukan dalam bentuk tunai. Misalnya, para orangtua korban punya usaha laundry, maka dibantu mesin cuci dan sebagainya.

Joko menyayangkan  beberapa korban melapor belakangan karena belum bisa mendapatkan bantuan serupa. Harapannya, korban susulan pun bisa mendapatkan bantuan.

Sebelumnya, Korban tindak pidana pencabulan pada anak oknum guru ngaji sekaligus rebana, Muslihuddin terus bermunculan. Terbaru, ada dua korban sodomi yang melapor Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Batang.

"Iya, tambah dua lagi. Jadi total laporan resmi yang kami terima mencapai 24 korban," kata Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun melalui Kasatreskrim AKP Yorisa Prabowo, Minggu (29/1).

Ia mengatakan masih terus melakukan pemberkasan terhadap kasus tersebut. Pihak kepolisian terus berkonsultasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Batang.

Yorisa menyatakan begitu selesai berkas dinyatakan lengkap, maka pihaknya akan melakukan pelimpahan ke kejaksaan. Sehingga pelaku bisa segera disidang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Polre  Batang mempertimbangkan menjerat pelaku sodomi, Ahmad Muslihuddin (28) dengan ancaman hukuman kebiri. Hal itu tertuang Perpu Nomor 1 Tahun 2016.