Kementerian Pertanian RI melalui Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Pusosek-KP) memberikan 10.000 bibit Kopi Arabica kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Rabu (17/3).
- Pangsa Pasar Ekonomi Syariah di Jateng Capai 14 Persen
- Sukirman: Harus Ada Edukasi Agar Tidak Terjerat Perdagangan Rokok Ilegal
- Gaji PNS Naik Tergantung Keuangan Negara
Baca Juga
Kementerian Pertanian RI melalui Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Pusosek-KP) memberikan 10.000 bibit Kopi Arabica kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Rabu (17/3).
Bibit Kopi Arabica yang diberikan merupakan varietas Sigararutang dari Simalungun Sumatera Utara yang memiliki sejumlah kelebihan dibanding Kopi Arabica umumnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Mukodam mengungkapkan, 10.000 bibit kopi ini dibagikan untuk 4 desa yang memenuhi syarat cuaca dan ketinggiannya, yakni Desa Serang, Siwarak, Kutabawa di Kecamatan Karangreja dan Desa Jingkang di Kecamatan Karangjambu.
Kenapa dipilih kopi? Karena kita melihat langsung di Dusun Gunung Malang (Desa Serang) ini sebagian besar adalah lahan sayur. Untuk menjaga konservasi lahan dan air, perlu diikuti tanaman keras yang produktif, maka kita pilih yang cocok yakni Kopi Arabica di ketinggian 1596 mdpl ini,†kata Mukodam, saat acara Penyerahan dan Penanaman Bibit Kopi Bersama Kementan di sekitar Gardu Pandang, Dusun Gunung Malang, Desa Serang, Karangreja.
Penanaman dilakukan secara tumpangsari di perkebunan sayur milik masyarakat. Dengan harapan ketika waktunya panen, seluruh hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.
Penanaman bibit kopi kali ini secara tumpangsari, agar produksi sayur jalan tapi konservasi juga dapat. Produktivitas kopinya juga bagus dan menambah penghasilan petani,†katanya.
Kepala Pusosek-KP Kementan, Sudi Mardiyanto menuturkan, bibit Kopi Arabica varietas Sigagarutang ini lebih cepat berbunga, dalam 2 tahun sudah bisa berbuah dan tahan karat daun. Disamping itu dalam siklus satu tahun hanya punya masa kosong 2 bulan, selebihnya dapat dipanen setiap minggunya.
"Setelah ditanam, kami harap ini bisa dirawat agar potensi produksinya bagus. Kopinya punya cita rasa khas, diakui oleh Starbucks. Setelah produksi tidak sulit menjual dan harganya relatif stabil karena belum banyak ditanam. Ini adalah salah satu pengembangan kopi ini di luar Simalungun,†paparnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan terimakasih kepada Kementan atas bantuan bibit ini.
Semoga bibit kopi ini bermanfaat agar produktivitas kopi meningkat dan menambah kesejahteraan petani kopi,†katanya.[sth]
- Sukses Kelola Ekonomi Sirkular di Edupark, Semen Gresik Jawara BCOMMS 2022
- Audiensi Dengan Pedagang Johar, Hendi Minta Pedagang Legowo
- Kunjungi Lokasi Darurat, Moeldoko Janji Kawal Pembangunan Pasar Banjarsari Pekalongan