Kepala DKK Tegaskan Hingga Saat Ini Salatiga Belum Ditemukan Kasus DB

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga dr Zuraidah Mkes/RMOLJateng
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga dr Zuraidah Mkes/RMOLJateng

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga dr Zuraidah Mkes menegaskan, hingga saat ini di Salatiga belum ditemukan kasus Demam Berdarah (DB).


Penegasan Zuraidah ini menyusul adanya sebuah pemberitaan media Jawa Tengah menyebutkan, seorang balita meninggal karena DB.

"Ada seorang bayi usia 6 bulan warga Pancuran, Salatiga yang masuk Rumah Sakit Umum Salatiga (RSUD) karena demam pada tanggal 4 Januari pagi. Kemudian meninggal sore harinya, dengan kondisi trombosit rendah. Namun, sampai saat ini diagnosa bukan DB," tandas Zuraidah kepada RMOLJateng, Kamis (12/1).

Sehingga, ia menyayangkan sebagian pihak menyimpulkan secara terburu-buru si balita meninggal karena DB. Pihaknya juga tidak menyalakan pihak keluarga karena dalam kondisi yang kalut. 

Bahkan, dua pasien lainnya yang masih di rawat di RS hingga saat ini juga bukan menderita DB.

Disinggung apakah DKK Salatiga alergi ketika adanya kasus DB yang berarti catatan merah bagi tim medis, Zuraidah membantah.

"Untuk apa alergi, kami tidak alergi. DB bukan penyakit aib, Covid saja bukan aib. Namun, kami terus melakukan penyelidikan epidemiologi," tandasnya.

Ia kembali menegaskan, jika kondisi seseorang mengalami trombosit rendah tidak bisa dipukul rata menderita DB.

"Ojo disimpulkan sepihak, terus digebyah uyah (jangan disimpulkan sepihak, terus disama ratakan). Trombosit rendah bukan berarti DB, bisa juga tipes. Jadi harus diperiksa berkala setidaknya tiga kali saat menjalani perawatan intensif," paparnya.

Ia pun mengingatkan kepada masyarakat secara bersamaan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sehingga, tidak hanya satu daerah atau yang berdekatan saja melakukan PSN.

Dan kembali, Zuraidah menandaskan, jika upaya fogging bukanlah jalan keluar memberantas nyamuk penyebab DB. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa namun jentik masih tetap ada.

"Hasil suspek, bukan berarti tidak ada DB. Jadi tetap harus waspada, terutama di musim panca roba ini," imbuhnya.