Pemerintah Kota Semarang mengakui permasalahan banjir dan rob membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.
- Mempertahankan Kebudayaan Kekuatan Sebuah Negara
- Sekda Harap Warga Peduli Sejarah Tokoh di Semarang
- Pemkot Semarang Buat Kisdam Pasca Banjir Surut
Baca Juga
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin menyatakan, salah satu penyebab banjir dan rob dipicu penurunan muka tanah di wilayah Semarang Utara dan Semarang Timur. Hal ini membuat kondisi air laut lebih tinggi daripada permukaan tanah.
"Semarang ada land subsidence 10 sentimeter per tahun. Kita harus berkomunikasi, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri," kata Iswar, Jumat (3/6).
Iswar mengakui, ada penyelesaian jangka panjang untuk permasalahan ini, yakni mempercepat pembangunan tol laut.
Selain sebagai jalan dan tanggul juga akan ada kolam retensi dengan luas 220 hektar. Nantinya kolam retensi ini akan dimanfaatkan untuk menyuplai air bersih.
"Dengan kolam retensi ini bisa digunakan senagai air baku suplai air bersih yang bisa dimanfaatkan masyarakat, sehingga pemakaian air tanah bisa ditekan. Kolam ini juga punya fungsi mengisi kembali rongga-rongga yang ada di dalam tanah," bebernya.
Namun begitu, upaya untuk mengatasi agar air laut tidak masuk ke daratan harus terus dilakukan.
"Harus ada managemen kontruksi, ketika terjadi land subsidence, misalnya tanggul setiap tahun ditambah tapi tidak mengubah secara total konstruksi di bawah, bisa dengan sistem plat atau yang lain," tandasnya.
- Iswar Aminuddin Jadi Tamu di Gebyuran Bustaman, Begini Rencananya Kembangkan Pariwisata Kota Semarang
- Agustina-Iswar Janjikan Rp25 Juta per Tahun per RT
- Prihatin Gangster, Iswar: Anak Remaja Butuh Perhatian